Sambal Colo-colo Kepala Simba, Olahan Hasil Laut yang Menggoda
“Saya suka makanan laut karena memang sejak kecil menyukai ikan laut ditambah sambal colo-colo yang khas ini bisa saya temui di Lampung jika sebelumnya saya jumpai di Ambon,” ungkap Yusuf.
Keberadaan usaha kuliner dengan memanfaatkan potensi lokal di wilayah perairan laut pesisir Lampung Selatan mendapat respon positif dari Kepala Unit Pelaksana (KUPT) lokasi wisata Menara Siger, Taufik, yang berharap ada kreativitas dari masyarakat dalam menggaet wisatawan untuk datang ke Menara Siger. Salah satunya dengan sajian kuliner yang khas dan tidak ada di lokasi lain.
Taufik bahkan menyebut memiliki sentral di Menara Siger kawasan pesisir Bakauheni sejak lama dan sudah ditetapkan sebagai kawasan wisata kuliner hasil olahan ikan laut. Selain disajikan dalam olahan siap saji ia bahkan menyebut warga sekitar ada yang membuat kerupuk ikan, empek-empek, tekwan serta hasil olahan ikan lain yang bisa dijual di kawasan wisata dengan kuliner ikan sebagai daya tarik.
“Melestarikan wisata tentunya bukan hanya keindahan alam tapi juga dalam bentuk kuliner dan berbagai olahan hasil laut atau seafood di Taman Siger Seafood bisa jadi penarik wisatawan yang ingin berwisata kuliner,” terang Taufik.
Manohara yang fokus menjual kuliner dengan bahan dasar ikan tersebut mengaku berbagai menu bisa dinikmati dengan harga bersahabat mulai dari harga Rp30 ribu hingga Rp100 ribu sesuai porsi yang diminta pelanggan. Ia bahkan menyebut satu porsi ikan Simba, ikan kerapu lengkap dengan sambal colo-colo dan menu lain bisa disantap secara bersama oleh kolega maupun keluarga sembari menikmati wisata di kawasan Menara Siger Bakauheni.