Sambal Colo-colo Kepala Simba, Olahan Hasil Laut yang Menggoda

Ibu Manohara, pemilik Taman Siger Seafood menyajikan menu sambal colo-colo dan hidangan olahan ikan kepada pelanggan. [Foto: Henk Widi]
Menu tersebut selanjutnya menjadi menu khas yang disukai oleh masyarakat Lampung khususnya karena sambal colo-colo memiliki kemiripan dengan sambal seruit Lampung yang kerap dijadikan teman makan nasi dan ikan.

Sambal pedas yang dibuat dengan berbagai campuran cabe merah atau cabai hijau, bawang merah, tomat hijau, campuran jeruk nipis dan kecap tersebut bahkan selalu menemani menu ikan yang disajikan oleh Taman Siger Seafood dan Resto Apung Seafood yang dikelola Manohara hingga kini.

Ia menyebut ikan jenis Simba yang sudah dipesan biasanya diolah menjadi sop atau pindang kepala simba yang segar dan sebagian dibakar. Setelah menu ikan bakar dan sop disiapkan penggugah selera tak lupa disajikan, yakni pendamping menu berbahan ikan laut yang selalu ditemani lalapan sayur mentah di antaranya terung hijau bulat, mentimun, selada dan kemangi.

Selain ikan Simba yang disajikan dengan dengan cara disop, dipindang dan dibakar serta ditemani sambal colo-colo, Manohara juga menyajikan menu olahan Seafood yang tak kalah menggugah selera di antaranya cumi bumbu lada hitam, cumi balado campur kentang serta menu lain sesuai selera pelanggan.

Yusuf, salah satu pelanggan yang juga anggota TNI dan menyukai sambal colo-colo mengaku ikan simba bakar yang masih segar dan terasa gurih sangat cocok dipadupadankan dengan sambal colo-colo dan dinikmati di alam terbuka sesuai dengan konsep Taman Siger Seafood yang tidak memiliki dinding dan terbuka menghadap laut. Ia menyebut dengan menu yang segar tersebut sesuai dengan keinginannya yang tidak ingin mengkonsumsi daging sekaligus menjaga kesehatan dari risiko terkena kolesterol jika mengkonsumsi daging.

Lihat juga...