Partisipasi Sekolah Tinggi, Angka Putus Sekolah di NTB Menurun

MATARAM  — Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud), Seruji mengatakan angka drop out atau putus sekolah  di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) setiap tahun terus mengalami penurunan.

Penurunan tersebut terjadi karena tingkat partisipasi sekolah yang hampir mendekati 100 persen, baik tingkat Sekolah Dasar (SD), SMP sampai tingkat SMA sederajat.

“Sekarang ini angka putus sekolah  kita tingkat SD yang masih tersisa tinggal 0,9 persen, sudah mencapai 99 persen koma sekian. Meskipun pelajar yang drop out masih tetap ada, bisa karena sakit atau lumpuh dan tidak bisa melanjutkan sekolah, demikian juga tingkat SMP juga menurun” kata Seruji di Mataram, Rabu (30/8/2017).

Hanya pada tingkat SMA sederajat angka drop out yang masih tinggi, tapi kalau melihat trendnya juga terus seiring tingkat partisipasi sekolah yang juga semakin tinggi.

Apa kata Seruji, bahwa ke depan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, kalau saya menghitung tadi dari SD 6 tahun 19 dan 10 tahun yang akan datang, partisipasi sekolah akan tinggi sehingga angka drop out juga akan terus menurun.

“Karena itulah indikator rata-rata lama sekolah sebenarnya tidak perlu membuat kita resah sepanjang kita bisa terus mendorong angka partisipasi sekolah, membuat angka putus sekolah mendekati nol,” katanya.

Sebelumnya Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud RI, Ananto Kusuma Seta merilis angka putus sekolah di NTB masih terdapat sekitar 5.000 anak, sementara secara nasional angka anak putus sekolah di Indonesia sebesar 60 persen.

Masih tingginya angka drop out pada umumnya masih disebabkan oleh faktor ekonomi, meski pemerintah telah mencanangkan pendidikan gratis melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sayangnya hal tersebut dinilai belum maksimal.

Lihat juga...