NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengaku kesulitan mencegah masuknya produk asal Malaysia, karena sudah berlangsung sejak lama.
“Kesulitan yang dialami itu, karena berkaitan dengan kebiasaan masyarakat di wilayah perbatasan mengonsumsi dan menggunakan produk luar negeri, khususnya bahan kebutuhan pokok dari Malaysia”, kata Hasan Basri, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, di Nunukan, Jumat (25/8/2017).
“Jadi, ada kaitannya dengan kebiasaan masyarakat di Kabupaten Nunukan ini yang sulit dibuang. Karena produk Malaysia telah menjadi kebutuhan sehari-hari,” kata dia.
Selain itu, harganya lebih murah dibandingkan dengan produk dalam negeri. karena jangkauannya dekat dan mudah diperoleh setiap hari. Hasan Basri menyatakan, seringkali mengalami kendala setiap melakukan pengawasan di kios-kios ataupun pertokoan, karena tradisi masyarakat tersebut.
Masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia juga menyangsikan, bila mengandalkan produk dalam negeri untuk konsumsi setiap hari, karena belum ada jaminan kesinambungan pasokannya. “Faktor harga yang lebih murah dan kemudahan mendapatkannya setiap hari yang menjadi alasan masyarakat sulit menghindari menggunakan produk luar negeri,” kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri, tersebut. (Ant)