Momentum Berkibar Kembali Maritim Indonesia

Sementara, menurut Drs. Lolok Sujatmiko, Praktisi dan Pengusaha Pelayaran, menjelaskan, bahwa lima pilar poros adalah penting di antaranya Budaya, Sumber Daya, Konektivitas, Diplomasi, dan Hankam. Dari sisi budaya bermaksud untuk menyadarkan masyarakat untuk kembali ke semboyan masa lalu yakni di laut kita jaya dan nenek moyang kita adalah pelaut.

Dari sumber daya dapat dijelaskan bahwa pemerintah dapat membangun sumber daya laut melalui industri pelayaran dengan nelayan sebagai pilar utama. Sementara dari konektivitas diharapkan pemerintah membangun infrastruktur dan konektivitas antarpulau guna mempercepat konektivitas. Bila dari segi diplomasi, sudah seharusnya pemerintah menggalakkan serta meningkatkan diplomasi maritim. Dan yang terakhir dari segi hankam, pemerintah harus dapat memperkuat pertahanan maritim dengan memperkuat kekuatan TNI AL sebagai tulang punggung utama pertahanan maritim Indonesia.

Menurutnya lagi, diperlukan strategi untuk menuju menjadi poros maritim di antaranya menyediakan fasillitas kredit lunak untuk pengadaan kapal, pembiayaan melalui dana alokasi khusus untuk pengadaan kapal rakyat, aturan yang lebih fleksibel tentang penjaminan bank dengan menggunakan kapal, penyesuaian peraturan bebas bea masuk, PPN, PPh industri galangan kapal dan industri penunjang, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) industri kapal nasional (kapal baru) sebesar 40%, dan adanya Penyesuaian Permenhub No.7/2013 tentang kewajiban klasifikasi bagi kapal berbendera Indonesia pada Badan Klasifikasi untuk menekan biaya pembangunan kapal.

“Modal transportasi laut bagi Indonesia adalah alat strategis bagi pertahanan dan keamanan negara. Transportasi laut menjadi sarana penggerak perekonomian nasional. Pemerintah sedang melaksanakan program strategis yakni tol laut dan telah ditawarkan kesempatan investasi di bidang kepelabuhanan kepada investor dalam negeri dan luar negeri,” katanya.

Lihat juga...