Manfaatkan Bekas Galian Pasir sebagai Lokasi Budidaya Ikan Air Tawar
Sebagian besar ikan yang ditangkap dengan pola tajur di antaranya jenis ikan gabus, belut dan lele berukuran besar. Sementara pemasangan bubu kawat dirinya kerap memperoleh lobster ikan air tawar dan ikan betutu dengan harga jual relatif tinggi. Harga ikan betutu yang merupakan jenis ikan gabus dipercaya memiliki khasiat kesehatan dengan harga per kilogram berukuran sedang sebanyak 4 ekor atau besar 2 ekor dijual dengan harga Rp60 ribu pada pengepul dan lobster air tawar dijual Rp70 ribu per kilogram kepada pengepul dengan isi sebanyak 5 ekor.
Samijo menyebut selain pada satu titik lubang galian, dirinya juga memasang bubu dan tajur pada lokasi galian lain untuk mendapatkan hasil maksimal dengan menggunakan alat pelampung dari dua buah ban dalam bekas mobil dum truck, dirakit menggunakan bambu. Ia melihat, setiap bubu yang dipasang dan dalam sehari dari ratusan bubu, dirinya bisa memperoleh belasan kilogram ikan betutu, lobster, gabus dan jenis ikan lain. Ikan tersebut selanjutnya ditampung di keramba dan baru dijual saat jumlahnya sudah banyak dengan permintaan minimal sebanyak 50 kilogram oleh pengepul.
“Saya mengumpulkan ikan betutu dan lobster air tawar dari hasil menangkap ikan dan saya budidayakan di keramba. Setelah ukuran besar baru saya jual namun terkadang konsumen datang langsung sehingga saja jual meski ukuran belum besar,” ungkap Samijo.
Sakur (40) warga Dusun Sukorejo Desa Labuhan Ratu yang masih memiliki lahan bekas galian pasir dan memanfaatkan sebagai lokasi rumah makan apung dan wisata Riana Bebekan bahkan masih memanfaatkan bekas tambang pasir miliknya tersebut sebagai lokasi budidaya ikan air tawar jenis ikan mas, mujahir dan lobster air tawar. Sebagai anggota Kelompok Tani Budidaya Ikan (Pokdakan) Keramba, dirinya menyebut menebar ribuan jenis bibit ikan yang juga bisa dipergunakan sebagai sarana wisata pemancingan. Selain untuk budidaya ikan. Bisa juga dipergunakan sebagai menu rumah makan apung miliknya.