Jajanan Era 1990an jadi Peluang Bisnis ‘Neng Katrok’
SEMARANG — Saat ini, jajanan era 1990an mulai langka di pasaran. Namun, semakin langka jajanan tersebut, justru membuat semakin banyak orang yang mencarinya dengan alasan untuk bernostalgia. Peluang ini dibaca dengan baik oleh dua wanita yang akhirnya memutuskan untuk berbisnis jajanan era 1990an.
Ermin Sintawati, salah satu owner bisnis jajanan era 1990an, mengatakan, ide awalnya karena dia dengan patnernya, Anglila Nayanggita, yang hobi jajan ini ingin bernostalgia dengan jajanan tempo dulu. Akhirnya tercetus ide untuk berbisnis jajanan era 90’an.
“Kita berdua satu komunitas dan sama-sama suka jajan. Waktu ngobrol-ngobrol ternyata kita sama-sama ingin bernostalgia sama jajanan tempo dulu. Eh, terus kepikiran sepertinya yang pengen bernostalgia bukan cuma kita berdua, tapi semua generasi 90an pasti juga ingin bernostalgia. Akhirnya kepikiran, kok kayaknya seru kalau kita bisa jualan jajanan era 90an”, ujar wanita yang akrab disapa Sinta ini.
Sinta dan Anglila bersepakat untuk membuat brand dari bisnis mereka ini yang unik supaya gampang diingat oleh masyarakat. Mereka kemudian mendapatkan ide untuk membuat brand dengan nama ‘Neng Katrok’. Neng Katrok dipilih karena selain unik, kata katrok yang berarti norak bisa menggambarkan kejadulan produk mereka. Sedangkan neng itu panggilan untuk anak perempuan, yang menggambarkan, bahwa owner-nya perempuan.
Sinta menjelaskan, jajanan era 90an didapatkan dari banyak produsen. Karena setiap jajanan itu diproduksi oleh produsen yang berbeda-beda. Sinta juga mengaku pada awalnya mereka harus sering survey dan blusukan ke pasar-pasar tradisional untuk mencari informasi terkait produsen jajanan era 90an tersebut.