Kodim Saumlaki Budidaya Pohon Torem

Disebutkan, pendapat bahwa pohon Torem tidak bisa dibudidayakan oleh manusia kecuali oleh alam digugurkan Prajurit Kepala, Hajima (anggota Kodim 1507/Saumlaki), yang berhasil menemukan cara membudidayakannya.

Tahun 2016, Hajima bersama anggota Kodim 1507/Saumlaki lainnya mengambil data dari berbagai sumber khususnya Dinas Kehutanan Kabupaten, akademisi dan masyarakat Kepulauan Yamdena guna membudidayakan tanaman yang kayunya tidak termakan rayap dan tahan lama hingga ratusan tahun tersebut melalui pembudidayaan dengan biji dan kultur jaringan.

Diawali melalui penelitian dan percobaan, Hajima dan kawan-kawan mengumpulkan biji Torem masak dari hutan.

Biji yang sudah dipilih lalu direndam dengan Hormon (NA) selama dua hari sampai penyemaian dengan plastik tertutup guna menghindari jamur dan bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan biji tersebut.

Proses selanjutnya, bibit semaian pohon Torem tersebut diletakkan di ruangan ber-AC dengan temperatur 28 derajat Celcius, tidak boleh kurang atau lebih karena akan mengakibatkan pembusukan dan kekeringan.

Selama dua minggu bibit diletakkan hingga tumbuh tunas daun sebanyak 2-3 lembar. Setelah itu dipindahkan ke media polibek yang berisikan media tanah yang hanya berasal dari tanah di kepulauan Yamdena.

Sampai saat ini, metode pembudidayaan tersebut mencapai 90-100 persen.

Sebagai bukti, pada percobaan periode 2016, PohonTorem berhasil dibudidayakan dan ditanam sebanyak 2.000 pohon.

Pohon Torem biasanya berbunga pada bulan Januari dan buahnya masak pada bulan Oktober, sehingga pembibitannya dapat dilaksanakan pada sekitar bulan Oktober.

Pangdam XVI/Pattimura sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kodim 1507/Saumlaki yang telah berhasil membudidayakan pohon tersebut dan akan memberikan penghargaan kepada Praka Hajima karena bukan hanya berhasil mengimplementasi program Emas Hijau, tetapi mereka juga telah berupaya melestarikan lingkungan. (Ant)

Lihat juga...