Kekeringan di NTB Belum Berdampak Terhadap Pertanian

MATARAM  —- Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Husnul Fauzi mengatakan kekeringan yang terjadi di sejumlah wilayah NTB saat ini dinilai belum berdampak terhadap tanaman pertanian.

“Sampai sejauh ini kekeringan yang terjadi belum berdampak terhadap pertanian. Boleh dibilang masih basah. Pasalnya meski di beberapa wilayah NTB, kekeringan terjadi, tapi di beberapa wilayah lain hujan terkadang turun,” papar Fauzi di Mataram, Senin (14/8/2017).

Meski demikian, koordinasi telah dilakukan dengan pemerintah kabupaten dan kota, khususnya dengan dinas pertaniannya untuk melakukan pemantauan dan pendataan kondisi kekeringan lahan pertanian di daerah masing-masing.

Koordinasi dilakukan, untuk memastikan di mana saja wilayah NTB yang lahan pertaniannya mengalami kekeringan dan dampaknya seperti apa, supaya bisa segera dilakukan langkah penanganan.

“Sampai sejauh ini masih aman, karena laporan dari masing- masing kabupaten dan  kota juga belum ada masuk,” ujar Fauzi.

Sebelumnya berdasarkan data Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) NTB, kekeringan telah mulai melanda NTB, dimana ada 318 desa yang tersebar di 71 kecamatan, kabupaten dan kota terdampak kekeringan, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak sebanyak 127.940 KK, jumlah jiwa mencapai 640.048.

Kabupaten Lombok Tengah termasuk kabupaten dengan jumlah desa terdampak kekeringan paling tinggi, yaitu 82 desa yang tersebar di 9 kecamatan, disusul Kabupaten Sumbawa, dengan jumlah desa terdampak kekeringan sebanyak 60 desa tersebar di 18 Kecamatan, Kabupaten Lombok Timur 48 desa dengan 9 kecamatan disusul kabupaten lain

Lihat juga...