HUT RI, Warga di Lamsel Manfaatkan Barang Bekas

Nely yang juga guru sekolah dasar mengakui contoh konkrit dalam pemanfaatan barang bekas tersebut juga melibatkan anak-anak, mulai dari proses pengumpulan dan merangkai benang sebelum dipasang di antara pohon satu ke pohon lain di jalan desa.

“Kita tak hanya bicara jangan membuang sampah plastik atau kertas sembarangan, tapi langsung mempraktekkan pembuatan dekorasi dari barang bekas. Harapannya setiap melihat barang bekas yang bisa dipakai mereka tidak langsung membuang, karena tahu manfaatnya”, terang Nely.

Anak-anak yang dilibatkan, kata Nely, sekaligus diberi pemahaman terkait keberadaan sampah yang bisa merusak lingkungan, namun ternyata bisa dimanfaatkan sebagai dekorasi untuk memeriahkan suatu peristiwa penting, salah satunya HUT Kemerdekaan RI.

Selain di desa, di sekolah tempatnya bekerja, Nely juga membuat perlombaan bertema pemanfaatan barang bekas sebagai penyemarak ulang tahun NKRI, dengan peserta setiap kelas dan per siswa. Kreasi barang bekas tersebut dibuat menjadi lukisan dari kertas kardus, pembuatan miniatur rumah kardus dan menghias kelas dengan barang bekas.

“Kami ingin tanamkan kepada anak-anak, salah satu cara mencintai lingkungan di antaranya dengan menggunakan barang bekas untuk barang yang masih bisa dimanfaatkan, daripada berpotensi menjadi sampah yang sukar diurai alam,” terang Nely.

Selain bisa digunakan sebagai dekorasi bendera merah putih, ia menyebut gelas dan botol air mineral bekas diakuinya mulai digunakan di sekolah sebagai pot untuk menanam bunga dan sebagian digunakan sebagai hiasan untuk pembuatan gerbang sekolah dari barang bekas.

Gelas bekas air mineral yang telah dirangkai siap dipasang. -Foto: Henk Widi
Lihat juga...