BPBD Aceh Barat Lakukan Identifikasi Kebakaran Hutan

ACEH — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, masih melakukan identifikasi dan mengumpulkan data daerah yang terbakar hutan maupun lahan bergambut.

Kepala pelaksana BPBD Aceh Barat Teuku Syahluna Polem di Meulaboh, Sabtu (26/8/2017) mengatakan, kegiatan tersebut sebagai upaya penanganan cepat agar kebakaran lahan bergambut tidak menimbulkan dampak lebih luas yang bisa mengganggu masyarakat.

“Kami masih mendata, luasanya belum pasti, seperti yang baru kami coba lakukan penangganan di Suak Raya dan Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan. Disana belum pasti luasannya karena berpotensi meluas dibawa angin,” sebutnya.

Syahluna Polem menyampaikan, dengan kondisi musim kemarau saat ini, masih berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan dan operasi tanggap darurat karhutla Aceh Barat masih berlanjut selama tiga bulan sejak ditetapkan pada 17 Juli 2017.

Hampir semua kawasan yang dilaporkan ditemukan titik api kebakaran berada jauh dari jalan desa maupun jalan utama yang bisa diterobos kendaran mobil pemadam kebakaran (damkar) sehingga proses pemadaman terkendala akses jalan.

Meski demikian pihaknya tetap berupaya dengan cara-cara lebih sederhana, seperti membawa mesin pompa air dari sumber air yang ditemukan pada kawasan kebakaran untuk kemudian disemprotkan air berlumpur itu ke titik api.

“Kita harapkan masyarakat, tolonglah jangan bakar hutan lagi, asapnya terlalu banyak di kota, nanti ispas masyarakat, anak sekolah. Walaupun sampai hari ini belum, tapi berpotensi bisa muncul apabila tidak ada kepedulian masyarakat,” tegasnya.

Dampak dari kebakaran hutan dan lahan bergambut sejak beberapa hari terakhir, sudah mulai dirasakan sebagian masyarakat pada saat malam hari kabut asap cukup terasa saat menghirup udara di luar ruangan dan pengguna jalan di seputar Meulaboh.

Lihat juga...