CILACAP — Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo menyebutkan, tinggi gelombang maksimum di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diprakirakan berkisar 4-6 meter.
“Kondisi tersebut diprakirakan akan berlangsung hingga tiga hari ke depan akibat pengaruh siklon tropis Noru di Samudra Pasifik timur laut Filipina dan pusat tekanan tinggi di Australia,” katanya di Cilacap, Jateng, Selasa (1/8/2017).
Dalam hal ini, kata dia, tekanan udara di pusat siklon tropis Noru saat sekarang telah mencapai 930 milibar sedangkan tekanan udara di pusat tekanan tinggi sebesar 1.026 milibar.
Menurut dia, perbedaan tekanan udara yang cukup tinggi tersebut berdampak pada peningkatan kecepatan angin khususnya yang bertiup di atas perairan sehingga mengakibatkan terjadinya gelombang tinggi.
“Khusus untuk tinggi gelombang di wilayah pantai selatan Jateng-DIY diprakirakan berkisar 2,5-4 meter dengan kecepatan angin 10-20 knots yang bertiup dari arah tenggara, sedangkan di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng-DIY berkisar 4-6 meter dengan kecepatan angin 15-25 knots yang bertiup dari arah tenggara. Bahkan di wilayah samudra, ada yang kecepatan anginnya mencapai 45 knots sehingga kencang sekali,” katanya.
Terkait dengan kondisi tersebut, Teguh mengatakan pihaknya pada hari Selasa (1/8) telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga tiga hari ke depan.
Ia mengimbau nelayan terutama yang menggunakan perahu kecil untuk waspada dan berhati-hati saat melaut karena tinggi gelombang maksimum 4-6 meter sangat berbahaya.