400 Bagan di Kotobaru Kalsel Ambruk Diterjang Gelombang

Terutama tiang yang diselamatkan adalah tiang pokok, yang tingginya lebih 15 meter, karena harganya bisa mencapai jutaan rupiah berbijinya.

Dengan ambruknya ratusan bagan, maka sebagian besar nelayan di Kotabaru khususnya yang menggunakan alat tangkap dengan bagan, memilih bersitirahat menunggu gelombang teduh atau landai.

Selain karena baganya rusak tidak bisa dioperasikan, mereka juga takut melaut karena gelombang saat ini cukup membahayakan bagi nelayan.

Sebagian nelayan mencari pekerjaan lain di daratan, dan sebagian lainnya terpaksa memanfaatkan uang tabungan untuk biaya hidupo sehari-hari dan biaya anak sekolah.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotabaru Muchran, mengemukakan, hingga saat ini pihaknya belum mmenerima laporan ambruknya ratusan bagan milik nelayan Gedambaan dan Sarangtiung.

“Saya dulu pernah menyarankan kepada nelayan untuk membangun bagan apung, sebagai alternatif apabila terjadi gelombang tinggi dan mengantisipasi kerugian yang cukup besar,” terangnya.

Dua atau tiga nelayan, lanjut Muchran, bisa bergabung untuk membangun bagan apung, karena bisa bergerak dan bisa memilih lokasi yang banyak ikannya.

Dia menjelaskan, bagan apung adalah salah satu alternatif, untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi angin kecang dan gelombang tinggi, serta memilih lokasi yang lebih banyak ikannya.[Ant]

Lihat juga...