Warga Balikpapan Demo Tuntut Tambah Sekolah
“Ada beberapa hal yang sudah kami konsultasi karena sudah ada yang kami tabrak terkait persoalan zonasi. Sehingga kita minta tambah berapa persen untuk zonasi,” ucapnya usai melakukan dialog.
Sabaruddin menyebutkan 25 anak yang belum tertampung tersebut bukan titipan namun akan dilihat lagi dengan nilai dan tempat tinggalnya yang sesuai dengan kebijakannya.
“Kalau masih sesuai kebijakan zonasi ya dilihat lagi oleh Dinas Pendidikan kenapa tidak tertampung,” tandasnya.
Menyinggung soal transaksi kursi kelas atau ada dugaan anggota DPR yang bermain maka pihaknya menegaskan siapapun orangnya yang mengatakan hal tersebut untuk membuktikannya, dan pastinya akan ditindaklanjuti.
“Bukan sebagai titipan yang 25 itu ya tapi dilihat lagi sesuai zonasinya. Kita sama format, Saber Pungli kalau memang ada ditemukan transaksi atau jual beli kursi buktikan siapa. Kalau memang ada terbukti ada anggota DPR maka buktikan, jangan hanya katanya. Kalau ada pasti di proses hukumnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Ganung Pratikno menjelaskan setelah dialog maka 25 siswa yang tidak tertampung ini nantinya akan dilihat lagi karena berdasarkan analisa LSM tadi masih di bina lingkungan dan jalur miskin yang belum terakomodir.
“Namanya juga sistem aplikasi kita tidak tahu yaa, kenapa bisa seperti itu. Sedangkan zonasi juga akan dilihat,” tambahnya.
Untuk menampung peserta didik yang tidak tertampung Ganung menambahkan akan melihat jumlah rombel dari seluruh sekolah SMP negeri yang ada.
“Kita lihat satu Rombel berapa, dan dimana yang masih kurang. Misal dari 34 menjadi 36,” ujarnya.