GERAM Desak Pembatalan Acara 10.001 Tari Saman

MALANG — Rencana Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh untuk menggelar acara Tari Saman secara massal yang melibatkan 10.001 penari, rupanya mendapatkan penolakan dari para mahasiswa Aceh yang menuntut ilmu di Malang.

Dengan menggunakan Teleng (ikat kepala penari saman) belasan mahasiswa yang menamakan diri sebagai Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) Gayo Lues menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Veteran untuk menuntut pembatalan pagelaran 10.001 Tari Saman yang rencananya akan diadakan pada 13 Agustus mendatang.

“Hari ini kami bersama teman-teman lintas daerah menggelar aksi turun ke jalan guna menolak acara 10.001 Tari Saman yang menguras terlalu banyak anggaran hingga mencapai angka 10,8 miliar rupiah,” jelas koordinator lapangan, Ferdi Herdinata, Selasa (18/7/2017).

Ferdi menyampaikan bahwa rincian dana 10,8 milyar tersebut diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 600 juta rupiah, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) sebanyak 1,8 milyar serta dana 8,7 milyar rupiah yang diambilkan dari Alokasi Dana Kampung Khusus (ADKK), ungkapnya.

Menurut Ferdi, anggran sebesar itu tidak layak digunakan hanya untuk penyelenggaraan 10.001 Tari Saman yang tujuannya hanya untuk memecahkan Rekor MURI.

Sementara di Kabupaten Gayo Lues sendiri masih banyak persoalan sosial masyarakat yang belum terselesaikan. Diantaranya permasalahan pendidikan, kemiskinan, belum lagi masalah kesehatan dan infrastruktur.

“Sungguh ini merupakan tindakan perampokan secara nyata terhadap anggaran yang tersedia. Kalau mereka ingin mengadakan acara tersebut seharusnya mereka mencari sponsor, bukan justru menggunakan anggaran yang peruntukannya untuk masyarakat,” ungkapnya.

Lihat juga...