PSN Ngada Bertekad Cetak Sejarah di Kota Sejarah
ENDE – Tim PSN Ngada yang turun dalam event sepak bola bergengsi dan akbar antar kabupaten dan kota di Provinsi NTT, El Tari Memorial Cup XXVIII di Ende, bertekad membuat sejarah dengan meraih trofi juara di kota sejarah Ende, tempat Presiden Soekarno menggali dan menemukan Pancasila.

Demikian disampaikan Manager Tim PSN Kabupaten Ngada, Ferdy Bhura, saat ditemui Cendana News, Jumat (28/7/2017) malam, usai pertandingan antara kesebelasan PSN Ngada melawan PSKK Kota Kupang yang dimenangi PSN Ngada 2-0.
Dikatakan Ferdy, pihaknya bersyukur bisa meraih hasil positif saat melawan Persami Maumere dan PSKK Kota Kupang, yang keduanya berakhir dengan kemenangan dan menempatkan PSN Ngada sebagai pemuncak klasmen grup IV untuk sementara.
“Kita akan membuat sejarah di kota sejarah dan siapapun tim yang kami hadapi kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin, agar bisa mengukir sejarah,” ungkapnya.
Ditambahkan Ferdy, pertandingan melawan PSKK Kota Kupang merupakan pertandingan yang sangat berat, saat melawan PSKK pertandingan digelar di siang hari jam 3 sore dengan cuaca yang sangat panas dan tim PSKK bukan tim sembarangan, sebab sangat sulit untuk dikalahkan.
“Kami fokus untuk sementara waktu melawan Persap Alor, agar bisa meraih kemenangan, sebab ini merupakan pertandingan pamungkas dan Persap Alor juga merupakan tim yang juga diperhitungkan,” tuturnya.
Pelatih PSN Ngada, Kletus M Gabhe kepada Cendana News, menambahkan, sebagai pelatih dirinya mensyukuri hasil yang dicapai PSN Ngada, khususnya saat melawan PSKK Kota Kupang. Sebab, timnya bermain di bawah cuaca panas dan jeda waktu yang sangat lama sejak pertandingan terakhir hingga 6 hari.
“Jeda waktu bertanding yang sangat lama, sehingga membuat kami kehilangan momentum dan ini juga salah satu pengaruh, namun PSKK juga bermain sangat bagus lewat penguasaan bolanya,” sebutnya.
PSN Ngada, lanjut Kletus, tetap akan bermain dengan permainan cepat dan umpan-umpan panjang ke jantung pertahanan lawan dan ini pilihan yang coba dikembangkan dalam tim PSN, namun akan disesuaikan dengan lawan yang dihadapi.
“Soal kepemimpinan wasit, saya menilai tidak terlalu buruk dan secara umum benar, meski ada hal-hal tertentu yang harusnya menjadi catatan dan ada komisi wasit yang akan mengevaluasi untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya,” pungkasnya.