Petani Lamsel Mulai Lirik Budidaya Tanaman Kacang Tanah

LAMPUNG — Petani pemilik lahan pertanian di Wilayah Desa Gandri Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan mulai memanfaatkan lahan sebagai lokasi penanaman kacang tanah setelah sebelumnya dipergunakan sebagai lahan untuk menanam padi.

Menurut seorang petani bernama  Sumardi, beralihnya petani ke penanaman padi akibat pasokan air dari sungai mulai menyusut sehingga sawah yang dimilikinya dipergunakan sebagai lahan menanam kacang tanah yang tak memerlukan banyak air.

Sumardi melakukan budidaya tanaman kacang tanah atau dikenal dengan kacang brul seiring dengan tingginya permintaan kacang tanah usia muda untuk dijual sebagai sayur,direbus hingga dalam kondisi kering untuk bahan pembuatan selai kacang, rempeyek dan kebutuhan lain.

Dia beralih membudidayakan kacang tanah sejak tahun 2015 dengan masa tanam hingga panen membutuhkan waktu sekitar 90 hari untuk kacang yang akan dijual dalam kondisi kering dan umur sekitar 75 hari untuk kacang yang dijual untuk kebutuhan kacang rebus.

Proses penanaman yang mudah diakuinya membuat ia menanam kacang tanah di lahan seluas 1 hektar dengan bibit sekitar 50 kilogram dengan sistem penanaman tugal yang dilakukan oleh pekerja upahan.

“Saat musim panas seperti saat ini hasil panen kacang tanah yang saya hasilkan cukup lumayan berbeda dengan saat musim hujan sehingga saat musim penghujan justru lahan saya pergunakan untuk menanam padi apalagi kondisi tanah berpasir dan di dekat sungai,” terang Sumardi yang ditemui Cendana News tengah melakukan proses penggemburan dan penyiangan tanah di lahan miliknya,Kamis (13/7/2017)

Selama hampir beberapa kali melakukan penanaman kacang tanah tersebut Sumardi menyebut melakukan proses pengolahan tanah dengan sistem pembajakan menggunakan traktor tangan untuk menggemburkan tanah.

Lihat juga...