Pekerja Informal Miliki Peluang Besar di Sektor Jasa di Ibu Kota

JAKARTA — Pekerja informal memiliki peluang yang besar di sektor jasa, seperti asisten rumah tangga, pengasuh bayi, tukang ojek dan pramusaji di Ibu Kota, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Priyono.

“Potensi untuk bekerja di sektor informal masih berpeluang. Untuk pekerja informal peluang yang banyak mungkin termasuk asisten rumah tangga dan pengasuh bayi. Sektor jasa yang besar,” tutur dia di Jakarta, Jumat (7/7/2017).

Pendatang yang bekerja di sektor informal dinilai memberikan kontribusi yang positif dan memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan.

Meski peluang untuk pekerjaan informal besar, Priyono menegaskan pentingnya memiliki keterampilan sebelum datang ke Jakarta karena persaingan yang semakin ketat.

Sebagai asisten rumah tangga, tukang cuci mobil atau tukang bangunan, ujar dia, juga harus memiliki keterampilan dan tidak bisa asal-asalan dalam bekerja.

Ia meminta pendatang tidak hanya bermodal nekat untuk merantau ke Ibu Kota agar tidak berakhir menjadi gelandangan atau pengemis yang mengganggu ketertiban.

“Kuncinya pendatang dipersilakan, tetapi diharapkan yang punya keterampilan. Orang mau pergi harus membawa bekal karena mencakup mata pencaharian, jangan bondo nekat,” ucap dia.

Menurut Priyono, sekarang mestinya pola pikir harus diubah untuk bekerja di daerah penyangga agar pembangunan merata juga di daerah lain, tidak hanya Jakarta.

Setiap tahunnya setelah lebaran, sekitar 60 ribu pendatang dari berbagai daerah di Indonesia menyerbu Ibu Kota untuk mencari kesempatan hidup yang lebih baik.

Berdasarkan data BPS, pada Februari 2017, pekerja informal di Indonesia sebesar 58,35 persen. Hal tersebut menunjukkan sebagian besar pekerja terserap di sektor informal. [Ant]

Lihat juga...