NEW YORK – Seorang pejabat senior PBB, mendesak masyarakat internasional untuk menemukan penyelesaian bagi konflik Yaman, yang mengakibatkan situasi kemanusiaan yang tragis dari hari ke hari.
Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB, Ismail Ould Cheikh Ahmed, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, bahwa situasi di Yaman tetap sangat menyedihkan, dan konflik meningkat setiap hari, sementara situasi kemanusiaan tragis terus bertambah buruk.
Ia menyatakan, selama tiga tahun berturut-turut, rakyat Yaman telah menyaksikan Bulan Suci Ramadan berubah dari bulan penuh toleransi dan perdamaian menjadi bulan kekerasan dan tanpa harapan.
Utusan PBB tersebut mengatakan, ia terus terlibat dengan semua pihak serta Negara-negara tetangga, demikian laporan Xinhua — yang dipantau di Jakarta, Kamis (13/7/2017), malam. Ia menyatakan, jika ia telah tiba dari Arab Saudi pada Rabu pagi dan berencana bertolak ke Mesir pada Kamis.
Ia menyeru semua pihak agar bertindak untuk mewujudkan perdamaian, dan menekankan alasan mereka tak bisa diterima, dan penilaian mereka tidak meyakinkan, terutama ketika penyelesaian terlihat jelas. “Peluang untuk mewujudkan perdamaian bukan hilang,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Bantuan Darurat, Stephen O’Brien, mengatakan jutaan warga sipil Yaman terus terpajan penderitaan dan rasa sakit yang tak terperikan, sementara resiko kelaparan dan kolera serta penyakit yang berkaitan tetap mengancam, kecuali satu, gubernuran di seluruh negeri itu. (Ant)