NTB Manfaatkan Digitalisasi Perdagangan untuk Produk UKM

MATARAM  — Salah satu faktor yang menyebabkan nilai jual produk masyarakat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di pasaran adalah, proses transaksi penjualan yang masih dilakukan secara tunai, mengakibatkan proses transaksi menjadi rumit.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj. Putu Selly Andayani di acara Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Peran Digital Banking Mendorong Pertumbuhan Ekonomi NTB di Sektor Pariwisata dan Industri Kreatif di Hotel Fizz, Mataram, Rabu (26/7/2017).

“Transaksi penjualan produk UMKM secara manual, selain lamban juga memakan biaya lebih besar, belum lagi dalam proses transaksi terjadi percaloan, itulah yang mengakibatkan nilai jual produk UMKM di Nusa Tenggara Barat (NTB) rendah dan belum sepenuhnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Selly.

Karena itulah, teknologi menjadi sebuah keniscayaan dalam sebuah pembangunan, termasuk dalam pemasaran produk UMKM NTB, khususnya sektor pariwisata, digital banking memiliki andil yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah terkait sektor pariwisata.

Ia mengungkapkan, kehadiran digital banking merupakan suatu hal yang harus dilakukan, terlebih dengan citra NTB yang kini menjadi destinasi wisata, dengan potensi sektor UMKM yang sangat luar biasa, tapi masih terkendala sentuhan teknologi dalam produksi maupun pemasarannya.

“Konsep layanan non tunai harus terus digiatkan kepada para pelaku industri wisata di NTB, tak terkecuali para pelaku UMKM, sebab banyak diantta wisatawan, terutama wisatawan mancanegara yang jarang membawa uang tunai kala berlibur.”

Dengan kehadiran layanan non tunai tentu akan memudahkan para wisatawan dalam bertransaksi saat berkunjung ke NTB. Untuk itu, proses sosialisasi dan edukasi kepada para pelaku UMKM agar lebih melek teknologi juga menjadi tanggungjawab bersama. Pasalnya, para pelaku UMKM mempunyai peranan vital dalam kemajuan sektor pariwisata suatu daerah.

Lihat juga...