LHOKSEUMAWE – Angin kencang dan ombak tinggi yang melanda perairan Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, yang terjadi beberapa hari ini meyebabkan nelayan sulit melaut dan berpengaruh pada hasil tangkapan serta naiknya harga ikan segar di pasaran.

Salah seorang nelayan di Lhokseumawe Muhandas, mengatakan ombak besar tersebut dipicu karena hembusan angin kencang di wilayah perairan setempat. Saat ini, sebagian nelayan khususnya yang menggunakan boat kecil lebih memilih tidak melaut, karena kondisi angin yang tidak menentu.
“Ditakutkan akan memiliki resiko yang tinggi bagi para nelayan dengan kondisi seperti ini”, kata Muhandas, Senin (24/7/2017).
Cuaca di laut saat ini tidak mungkin berlayar untuk mencari ikan, apalagi nelayan tradisional yang menggunakan boat kecil. Karena angin kencang dan ombak besar yang berkisar 2 meter dapat mengancam keselamatan jiwa.
Sementara itu, pedagang ikan di Pasar Pusong, Iqbal, mengatakan, pasokan ikan sekarang menipis, disebabkan cuaca di wilayah Lhokseumawe dan nelayan tidak bisa melaut. “Cuaca buruk melanda perairan Selat Malaka dan harga ikan naik dari harga sebelumnya,” katanya.
Lebih lanjut di sebutkan Iqbal, harga ikan laut ini naik sekitar Rp10.000 per kilogram dari harga biasanya. Untuk harga ikan dencis, sebelumnya Rp 30.000 per kilogram naik menjadi Rp 45.000 per kilogram, ikan tongkol dari harga Rp25.000 menjadi Rp35.000 per kilogram, ikan kembung dari harga Rp30.000 sekarang menjadi Rp40.000 per kilogram, sedangkan cumi-cumi dari harga Rp25.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.