JAKARTA – Dalam rangka 50 tahun usia Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi,menyampaikan pesan agar negara-negara anggota ASEAN semakin memperkuat sentralitas dan kesatuan ASEAN.
Pesan tersebut disampaikan Menlu RI dalam sambutannya pada Konferensi Internasional ASEAN bertema ‘Strengthening Cooperation and Inclusiveness’ yang digelar di Jakarta, seperti disampaikan dalam keterangan pers yang dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Kamis (20/7/2017).
Menurut Retno, ASEAN telah berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara dan dunia. ASEAN juga telah menjadi ‘mesin’ perdamaian, stabilitas dan kemakmuran.
Retno juga mengatakan, bahwa ‘ASEAN way’ yang mengedepankan budaya dialog dan menghindari diplomasi megafon telah menjauhkan kawasan Asia Tenggara dari konfrontasi.
Diplomasi megafon adalah cara berdiplomasi dengan membuat pernyataan publik mengenai masalah perselisihan, dan tidak bernegosiasi secara langsung. “Budaya kesetaraan dengan sense of brotherhood dan sisterhood perlu dipelihara. ASEAN konsisten menjadi rule-based organization dengan mengedepankan cara-cara damai dalam hubungan antar negara,” ujar Retno.
Terkait dengan tantangan yang dihadapi ASEAN, Retno menekankan bahwa ASEAN harus dapat mengatasi tantangan rivalitas geopolitik, kejahatan lintas batas terorganisir, dan ketimpangan kesejahteraan.
Di bidang ekonomi, Retno berharap negara-negara anggota dapat meningkatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi ASEAN dari angka saat ini sebesar 4,7 persen, yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia.