Indonesia Harus Jadi Wisata Bahari Dunia

BOGOR – Guru besar tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dietriech Geoffrey Bengen, DEA., mengatakan Indonesia harus menjadi kawasan wisata bahari dunia.

“Di dunia itu harusnya yang dominan wisata baharinya adalah Indonesia. Karena lautannya paling besar, luas dan banyak pulau-pulau kecilnya,” kata Dietreich kepada wartawan dalam keterangan pra orasi tiga guru besar IPB di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017).

Dietriech menjelaskan, seharusnya Indonesia dengan kekayaan alam laut Indonesia bisa memadukan kekayaan hayati secara optimal untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat pulau-pulau kecil. “Jadi, nanti orang-orang yang ada di daerah tidak perlu pergi ke kota lagi, mereka bisa memberdayakan sumber daya alam kelautannya secara optimal,” katanya.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari sekitar 14.572 pulau yang bernama, dengan lebih dari 10.000 pulau-pulau kecil, garis pantai sepanjang 95.181 km, dan laut seluas 5,8 juta KM persegi.

“Laut Indonesia memiliki potensi sumber daya alam pesisir dan laut yang sangat besar dan prospektif sebagai aset pembangunan,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pulau-pulau kecil tergolong ke dalam “pulau oseanik” yang geomorfologi dapat dibagi menjadi dua tipe, yakni pulau daratan dan pulau berbukit. Menurutnya, perbedaan itu menjadi sumber daya dan jasa lingkungan pada kedua tipe pulau kecil memiliki keragaman, keunikan dan kerentanan yang berbeda satu sama lain.

Kawasan pulau-pulau kecil dengan sekitar 111 pulau-pulau kecil terluar, memiliki beragam sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang terkandung dalam ekosistem pesisir dan laut, terutama ekosistem terumbu karang, mangrove dan lamun yang saling terkait satu sama lain.

Lihat juga...