Gas Mahal, Warga Bangunrejo Gunakan Kayu Bakar

LAMPUNG — Puluhan warga Dusun Umbuldana Desa Bangunrejo Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan masih memanfaatkan kayu bakar untuk aktivitas memasak dibandingkan menggunakan gas elpiji.

Salah satu warga Dusun Umbuldana, Sulimah (39) menyebut dirinya tetap menggunakan kayu bakar meski dirinya mempunyai tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram yang sudah dimilikinya selama beberapa tahun terakhir.

Menurut Sulimah gas elpiji hanya digunakan untuk memasak sayur dan keperluan yang terbatas akibat harga gas elpiji di wilayah tersebut mencapai Rp 25 ribu per tabung. Penggunaan kayu bakar masih tetap dipertahankan oleh warga di wilayah tersebut selain mudah diperoleh dirinya tak harus mengeluarkan biaya.

lCara ini efesien bagi  pengusaha penjualan makanan tradisional pecel dan lontong sayur seperti dirinya. Penggunaan kayu bakar lebih menghemat penggunaan bahan bakar dalam sebulan sebesar Rp500.000 dibandingkan memasak menggunakan gas elpiji yang diakuinya kerap sulit diperoleh di dusun tersebut.

“Selain kerap datang terlambat gas elpiji yang dijual di wilayah ini secara eceran terbilang mahal akibat proses distribusi yang sulit dan lokasinya yang jauh dari agen,” ungkap Sulimah saat ditemui Cendana News, Selasa (18/7/2017).

Kayu bakar untuk memasak tersebut menggunakan tungku khusus terbuat dari tanah liat yang dipergunakan untuk memasak makanan yang akan dijualnya. Dalam sepekan  penggunaan kayu bakar tersebut dirinya bisa menghemat penggunaan gas elpiji selama dua pekan lebih akibat penggunaan yang tidak terlalu sering bahkan hanya dipergunakan pada waktu tertentu dan hanya untuk memasak air.

Lihat juga...