FKUB Lebak Mengajak Warga Bangun Toleransi Antaragama

Selama ini, hubungan toleransi di kalangan masyarakat kondusif dan tidak ada masalah. Apalagi, ajaran Islam sebagai agama “rahmatan lil alamin” sehingga wajib melindungi umat agama lain. “Saya kira Islam itu sangat damai dan toleransi dengan tidak dijadikan sentral perbedaan keyakinan yang dianut masyarakat,” katanya menjelaskan.

Romo Andre dari Gereja Katolik Paroki Santa Maria Tak Bernoda Rangkasbitung, mengatakan selama ini hubungan toleransi antaragama di Kabupaten Lebak berjalan baik melalui dialog itu. Bahkan, dirinya kerapkali mendatangi rumah-rumah kyai untuk menjalin silatuhrahmi, karena semua agama mengajarkan dengan kebaikkan dan kedamaian.

“Perbuatan kedamaian dan kebaikan juga merupakan ajaran umat Katolik yang harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat,” kata Romo Andre.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Encep Saprudin Muhyi, mengatakan pihaknya mendukung kegiatan dialog antaragama dioptimalkan oleh FKUB, sehingga hubungan toleransi antaragama sangat kondusif dan tidak ada perbedaan masalah tentang keyakinan yang dianut masyarakat.

Meski masyarakatnya sudah plural dengan berbeda-beda keyakinan yang dianut masyarakat, tetapi sehari-hari sangat toleransi. Karena itu, hingga kini wilayah Kabupaten Lebak belum pernah terjadi konflik antarumat beragama. “Kami mencintai kedamaian juga saling hormat menghormati dengan sesama umat manusia,” ujarnya. (Ant)

Lihat juga...