LEBAK – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta masyarakat membangun toleransi antarumat beragama melalui dialog untuk menjalin persaudaraan yang lebih baik di daerah itu.
“Pelaksanaan dialog antaragama itu dilakukan rutin bulanan sehingga dapat memperkuat toleransi antaragama di daerah ini berjalan baik,” kata Ketua FKUB Kabupaten Lebak, KH Baijuri di Lebak, Senin (3/7/2017).
Selama ini, nilai-nilai toleransi antaragama di Kabupaten Lebak cukup harmonis dan damai, sehingga membawa kesejahteraan masyarakat yang lebih baik tanpa terjadi gejolak sosial.
Keharmonisan itu dibuktikan saat umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadan, dan warga non-muslim sangat menghargai dengan tidak mengkonsumsi makanan di tempat terbuka. Bahkan, umat Katolik telah memasang spanduk di depan Gereja Paroki Santa Maria tak Bernoda di Jalan Multatuli Rangkasbitung, mengucapkan selamat melaksanakan ibadah puasa Ramadan kepada warga muslim.
Ia menyebut, kerukunan umat beragama akan cukup indah di tengah keberagaman keyakinan yang dianut masyarakat di daerah tersebut. “Kami menjamin toleransi antaragama di Lebak masuk kategori terbaik di Indonesia, karena sejak dulu hingga kini belum pernah terjadi gesekan sosial soal kepercayaan yang dianut masyarakat,” katanya.
Menurut dia, FKUB terus mengoptimalkan dialog antarpemuka agama, agar sinergis dalam membangun kerukunan hidup berbangsa dan bernegara. Apalagi, Indonesia berazaskan negara Pancasila, perlu diperkuat persatuan dan kesatuan dengan mencintai juga menghormati antarumat beragama.
Sebab, keyakinan yang dianut masyarakat Kabupaten Lebak antara lain agama Islam, Katolik, Kristen, Budha dan Konghucu. Selain itu, juga terdapat komunitas masyarakat Badui yang menganut kepercayaan Sunda Wiwitan.