Dua Anak Muda Buat Mi Instan Jadi Kuliner Kreatif

SEMARANG — Mie instan merupakan makanan murah meriah yang dapat ditemui di manapun dengan cara penyajian yang sangat mudah. Setiap orang pasti bisa memasak sendiri mi instan, karena banyak yang  suka makan mi instan. Kelebihan-kelebihan inilah yang akhirnya dimanfaatkan oleh kedua pemuda ini untuk berbisnis kuliner olahan mi instan.

Cara penyajian mie instan yang dijadikan bisnis kuliner tentu berbeda dengan biasanya. Hal ini diperlukan supaya penikmat kuliner memiliki variasi rasa dari mie instan yang berbeda dari mi instan biasanya.

Salah satu tempat makan yang menu utamanya merupakan olahan mie instan adalah Dolmie 86. Dolmie 86 merupakan tempat makan yang terletak di Peleburan Barat daerah Kampus Universitas Diponegoro Peleburan. Di Dolmie 86, mi instan disajikan dengan cara-cara penyajian kuliner lokal maupun kuliner western seperti sambal matah, carbonara, burito dan lain-lain.

Menurut owner dari Dolmie 86, Fani Fajriyanti, dirinya sengaja memilih bahan baku dari mie instan karena mi instan itu tahan lama dan tidak mudah basi. Selain itu, dia juga tahu betul bahwa hampir semua orang indonesia adalah pengkonsumsi mie instan.

“Awalnya saya sangat ingin berbisnis makanan yang dapat dinikmati semua kalangan. Lalu dengan keterbatasan modal saya yang masih kuliah, saya mulai mencari-cari bisnis makanan apa yang menjanjikan tapi modal sedikit. Akhirnya saya punya ide untuk menjual makanan dengan bahan baku mi. Lalu dengan bantuan kakak saya, saya memulai bisnis dolmie 86 ini sejak 2015,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Fani ini saat ditemui Rabu, (19/7/2017).

Bisnis Dolmie 86 ini tidak serta merta berjalan begitu saja, bisnis kuliner ini diawali dengan eksperimen. Owner dari Dolmie86 sengaja melakukan riset untuk mengkolborasikan mie instan dengan kuliner-kuliner lainnya. Eksperimen bisa dilakukan berkali-kali untuk memastikan bahwa rasa dari menu tersebut cocok dan pas lidah orang indonesia.

Lihat juga...