Buah Asam Masih Jadi Sumber Penghasilan Warga Desa Sukaraja Palas

LAMPUNG — Potensi hasil perkebunan tanaman kayu keras yang mulai hampir punah dirasakan oleh beberapa perempuan di Desa Sukaraja Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan salah satunya jenis tanaman pohon asam atau dikenal dengan asam Jawa.

Salah seorang warga, Rumisah (66) mengungkapkan semenjak menempati wilayah tersebut puluhan tahun silam  pohon asam yang tumbuh di wilayah tersebut mulai berkurang. Pohon ini itebang sebagai bahan pembuatan bangunan, kerajinan berbahan kayu dan pembuatan arang kayu asam yang banyak dijual untuk keperluan membakar sate.

Pohon asam mulai punah dan kalaupun ada bisa dihitung dengan jari khususnya di wilayah Kecamatan Palas tersebut. Perempuan delapan cucu merasa beruntung memiliki empat pohon asam yang ada di kebun miliknya. Pohon-pohon ini sudah ada sejak sang kakek masih hidup dan selalu dipesan tidak boleh ditebang untuk kelangsungan hidup keturunannya.

“Jika tidak ingat pesan kakek mungkin sudah ditebang tapi memang pohon asam yang tetap dipertahankan justru memberi penghasilan turun temurun hingga kini karena buahnya bisa dimanfaatkan untuk bumbu dan langsung saya jual di Pasar Palas Bangunan,” ungkap Rumisah, Selasa (19/7/2017).

Pesan sang kakek untuk tetap memelihara pohon asam dan juga pohon melinjo di kebun miliknya akhirnya dirasakan manfaatnya oleh Rumisah.  Dulu ia pernah  ikut membantu proses pengupasan buah asam dengan memperoleh penghasilan tambahan dari buah asam tersebut.

Buah asam yang banyak digunakan masyarakat terutama kaum ibu untuk memasak di dapur dan pemilik usaha kuliner tradisional diantaranya gado gado,empek empek tersebut bahkan masih memiliki pangsa pasar yang menjanjikan.

Lihat juga...