BAPPENAS akan Susun Rencana Aksi Ekonomi Syariah
JAKARTA — Sekretaris KNKS, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, KNKS yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, hadir sebagai institusi yang langsung dipimpin oleh Presiden Joko Widodo selaku Ketua Dewan Pengarah, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) selaku Wakil Ketua Dewan Pengarah. Tujuannya, agar ada sinergi dari arah kebijakan nasional pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Bambang berharap, KNKS bisa menjadi ajang bagi berbabagi lembaga yang punya keiinginan untuk sepakat mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah bersama-sama, dengan pembagian tugas yang jelas. “Hadirnya KNKS adalah untuk menjadikan Indonesia pusat ekonomi syariah global,” ujar Bambang, dalam acara Silaknas Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IEAI) di Jakarta, Jumat (28/7/2017).
Menurut Bambang, Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar dunia, sektor perbankan syariahnya masih jauh presentasenya di bawah Malaysia dan negara Timur Tengah. Inilah yang mendasari KNKS dibentuk, sehingga bisa menyinergikan semua pihak dalam kancah keuangan syariah global akan lebih terencana.
Malaysia punya lembaga Islamic Center yang dikendalikan oleh pemerintahnya melalui bank negara Malaysia. Atas kendali pemerintahnya, Malaysia menjadi pemain utama dalam industri keuangan syariah global. “Tentunya, kita tidak meniru apa yang mereka lakukan, tapi kita yang pasti harus melakukan sinergi dengan berbagai institusi, pemerintah, regulator, dan juga melibatkan organisasi keagamaan, seperti MUI, Baznas dan BWI,” ungkap Bambang.
Dikatakan Bambang, ekonomi dan keuangan syariah kalau ingin besar, maka dia harus menjadi bagian dari arus utama perekomian Indonesia secara umum. Jadi, salah satu tugas KNKS adalah melakukan arus utama ekonomi dan keuangan syariah dalam konteks pembangunan Indonesia. Tentu nantinya ekonomi syariah ini akan menjadi bagian dari produk jangka pendek, menengah, dan panjang. Dan, Bappenas akan segera menyusun rencana aksi pengembangan ekonomi syariah.