TANJUNGPINANG — Pulau Tambelan, kecamatan yang paling jauh dari Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau sejak tadi malam (28/6) gelap gulita.
Wakil Ketua Kerukunan Masyarakat Tambelan Kota Tanjungpinang, Robby Patria, yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan pemadaman listrik secara bergiliran terjadi sejak Selasa (27/6), namun sehari kemudian “black out”.
“Informasi yang kami dapatkan, dua mesin pembangkit listrik rusak parah,” kata Robby yang saat ini berada di Tambelan.
Robby mengatakan pemadaman total diperkirakan terjadi hingga malam ini, karena teknisi belum tiba di Tambelan. Kapal menuju Tambelan sendiri terbatas sehingga warga harus bersabar menunggu.
Diperkirakan paling cepat teknisi PT PLN tiba di Tambelan pada 1 Juli atau 3 Juli 2017.
“Lebaran gelap gulita. Sekarang Tambelan gelap berhiaskan gemerlap bintang-bintang,” ucapnya mengeluh.
Ia mengemukakan Tambelan seperti di era tahun 1980-an. Warga hanya bisa menikmati siaran televisi di kediaman camat.
Sejak dahulu hingga sekarang permasalahan kelistrikan di Tambelan belum tuntas.
Warga Tambelan berharap Pemerintah Kabupaten Bintan menyelesaikan permasalahan ini, salah satunya dengan memperbaiki mesin pembangkit listrik yang diproduksi Inggris.
“Radiator mesin miliki pemerintah daerah itu rusak. Mesin ini jika diperbaiki dapat menjadi cadangan bila mesin PLN rusak,” ujarnya.
Robby mengatakan warga mendesak PLN Tanjungpinang segera membongkar mesin pembangkit listrik yang rusak tersebut, karena sudah cukup lama tidak diperbaiki.
“Jangan hanya pada saat rusak baru diperbaiki. Mesin pembangkit listrik itu kan perlu dipelihara agar tidak rusak,” katanya. [Ant]