Hingga kini, Tamudika dikatakan oleh mahasiswa semester akhir di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Kalianda tersebut mulai concern terhadap ekosistem bahari, di antaranya bersih pantai, penanaman mangrove, transpantasi (pencangkokan) terumbu karang serta melakukan survei terhadap wilayah perairan yang mengalami kerusakan, serta perairan yang masih terjaga dengan melakukan pemetaan. Khusus untuk kegiatan transplantasi terumbu karang, koral, diakui Benny sudah dilakukan di salah-satu spot ekosistem biota laut di perairan Dermaga Bom Kalianda dan beberapa tempat lain di wilayah Lampung Selatan.
“Dermaga Bom Kalianda menjadi salah-satu destinasi wisata yang cukup dikenal di Kalianda. Namun, di bagian bawah perairannya ternyata menyimpan banyak keanekaragaman hayati yang masih terjaga dengan baik, di antaranya terumbu karang yang masih terjaga serta berbagai jenis ikan hias di antaranya ikan badut, ikan nemo, penyu serta beragam ikan hias lainnya,” terang Benny.
Organisasi yang memiliki kepedulian secara umum pada kelestarian lingkungan yang berawal dari hobi tersebut, menurut salah-satu anggota lain, Ardi (25), tak hanya melakukan kegiatan yang bersifat bersenang-senang menikmati keindahan alam bawah laut. Pasalnya, tujuan mulia organisasi tersebut adalah ikut menjaga kelestarian laut. Bahkan, dalam kegiatan penyelaman selalu diwajibkan membawa kantong untuk aktivitas pembersihan sampah-sampah dasar atau sampah-sampah mengapung di permukaan laut, sehingga bisa diangkat ke permukaan agar tidak mengganggu pertumbuhan terumbu karang serta ekosistem perairan.
Pembersihan sampah di dasar perairan dangkal tersebut, juga dilakukan pada bagian pesisir pantai dengan melakukan kegiatan bersih pantai secara internal maupun mengajak masyarakat serta pelajar untuk membersihkan sampah-sampah di pantai. Kegiatan tersebut di antaranya telah dilakukan dengan pembersihan pantai pesisir Kalianda serta wilayah pantai-pantai di sekitar perumahan warga pesisir, maupun beberapa tempat wisata.