LAMPUNG — Kondisi peralihan cuaca sejak awal Januari hingga Februari 2017 dengan musim kemarau yang beralih ke musim penghujan, membuat Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan menyiagakan petugas atau tim Participatory Disease Surveillance Response (PDSR) dan Petugas Veteriner Unggas Komersil (PVUK). Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kekhawatiran masyarakat terkait adanya unggas yang terkena penyakit akibat peralihan cuaca atau positif terkena virus flu burung atau virus avian influenza (AI).
![]() |
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan, Kabupaten Lampung Selatan, Drh. Agung Kusmartuti. |
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan, Kabupaten Lampung Selatan, Drh. Agung Kusmartuti mengungkapkan, hingga saat ini belum ada temuan baru adanya unggas milik peternak yang mati atau terkena virus flu burung setelah adanya temuan di Desa Munjuk Sampurna Jaya beberapa waktu lalu.
Namun, ia mengungkapkan, selama ini beberapa penyakit yang rentan menyerang unggas saat musim hujan di antaranya penyakit ngorok atau Chronic Respiratory Disease (CDR), penyakit teleo atau Newcastle Disease (ND) atau gangguan pada syaraf pernapasan, dan avian coccidiosis (koksidiosis) yang merupakan penyakit usus disebabkan oleh protozoa parasit yang berakibat berak darah. Serta ada beberapa penyakit lainnya. Meski demikian, masyarakat mulai khawatir dengan adanya penyakit flu burung yang mengakibatkan ternak unggas terutama ayam dan bebek yang mati mendadak.
“Kita memang kerap mendapat laporan namun setelah dilakukan pemeriksaan sampel biasanya ada yang hanya karena penyakit akibat pengaruh musim sehingga kita selalu siapkan petugas PDSR dan juga PVUK,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan, Kabupaten Lampung Selatan, Drh. Agung Kusmartuti, saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (1/2/2017).