KAMIS, 2 FEBARUARI 2017
LAMPUNG — Laut dan segala isi yang terkandung di dalamnya sebagai sebuah kawasan lahan basah yang banyak terdapat di wilayah pesisir Barat dan Pesisir Timur Lampung, merupakan kekayaan alam yang memberi manfaat bagi masyarakat penghuni pesisir dan masyarakat lainnya yang perlu dilestarikan. Kepedulian akan kelestarian laut, temasuk di dalamnya kondisi perairan pantai, ekosistem bawah air, termasuk ikan serta terumbu karang, menjadi perhatian bagi para pecinta alam yang bernama Tamudika.
![]() |
Pemeriksaan media transplantasi terumbu karang yang dipasang di bawah laut. (Dok: Tamudika) |
Keprihatinan akan kondisi perairan pesisir pantai serta ekosistem bawah laut yang mulai mengalami kerusakan, terutama di sebagian wilayah Lampung di Kabupaten Lampung Selatan, mendorong beberapa pemuda pecinta alam untuk memberi perhatian kepada lingkungan laut. Adalah Benny Anggareka (22) dengan beberapa rekannya, membentuk organisasi pecinta alam di Kabupaten Lampung Selatan, yang dinamai Tamudika.
Benny mengungkapkan, awal-mula terbentuk organisasi tersebut berangkat dari kecintaanya akan dunia selam (diving) serta kegiatan menyelam permukaan (snorkeling) atau selam dangkal (skin diving), di beberapa wilayah perairan yang ada di Lampung Selatan, dan beberapa spot selam di Lampung. Setelah sering bertemu dengan rekan-rekan sesama penyelam yang tinggal di Lampung Selatan, dengan hobi dan minat yang sama, Benny yang bertemu dengan Ade Cipta Wiguna (25) serta beberapa rekan lain sepakat untuk membentuk komunitas atau organisasi yang menjadi wadah bagi para pecinta kegiatan bawah laut tersebut.