Serangan hama tikus adalah pusat perhatian Katni. Bagaimana tidak? Tanaman yang kerap diserang tikus adalah singkong. Padahal, singkong itu selain bahan pangan favorit Katni, juga banyak diambil warga untuk dibuat cemilan keluarga seperti getuk, keripik maupun kolak. Cara Katni untuk menangani masalah itu adalah dengan langsung melakukan pembibitan stek begitu selesai panen singkong.
Pertumbuhan singkong terhitung sangat cepat, karena dalam beberapa minggu saja tanaman singkong sudah bisa dicabut untuk dinikmati hasilnya. Karena sudah paham jadwal panen singkong, ia lebih mudah melakukannya. Hasil stek langsung ditanam kembali, agar bisa segera tumbuh menjadi tanaman singkong baru. Daun singkong juga banyak dikonsumsi warga setelah terlebih dahulu diolah menjadi sayur daun singkong yang lezat.
Suka duka Katni selama berkecimpung di Posdaya Bougenville dalam merawat Kebun Bergizi, adalah sebuah pemikiran ke depan yang kerap mengganggunya, yakni bagaimana membawa Kebun Bergizi menjadi sumber pangan tetap bagi warga, sekaligus menambah penghasilan mereka. Menurut Katni, selama ini Kebun Bergizi memang bisa diandalkan untuk keperluan pangan darurat warga, tetapi lebih baik lagi jika bisa membawa rejeki bagi keluarga mereka di rumah.
“Saya sedang mengembangkan stek untuk insulin, singkong serta pembibitan untuk memperbanyak tanaman pisang raja dan kepok. Bulan Ramadhan sudah dekat, saya berharap pada bulan puasa nanti, bagi warga yang ingin berdagang kolak dan sejenisnya bisa mengambil bahan baku secara gratis dari Kebun Bergizi. Masih ada beberapa bulan ke depan untuk menyiapkannya, dan saya terus berjuang untuk itu,” pungkas Katni.