Hutan Bakau dan Pantai Ndete di Sikka Ramai Disambangi Saat Liburan

“Kami lihat juga di televisi ternyata tempatnya indah sehingga kami tertarik datang kesini dengan menyewa mobil pick up dengan lama perjalanan sekitar dua jam dari Maurole,” tuturnya.

Dikatakan Yusuf, hutan bakau ini sangat indah sebab pengunjung bisa jalan di atas jembatan bambu yang berada di tengah hutan bakau. Apalgi lanjutnya, pantainya juga sangat indah dan berpasir putih dan tempatnya tidak terlalu ramai dikunjungi sehingga sangat cocok buat bersantai sambil mendengar kicauan burung yang terbang di hutan bakau.

Viktor Emanuel Rayon pemilik hutan bakau mengakui, dirinya baru setahun menerapkan biaya masuk bagi pengunjung wisatawan lokal sebesar lima ribu rupiah sementara wisatawan asing sebesar 10 ribu rupiah seorang.

Selain itu, untuk pemotretan pre wedding, Baba Akong sapaannya mengenakan tarif 200 ribu rupiah. Dirinya mengakui, biaya yang dipungut tidak terlalu besar sebab banyak pengunjung yang datang merupakan anak-anak sekolah dan masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kami juga tidak menerapkan biaya parkir sebab kasihan bila orang kita sendiri harus dibebani biaya besar karena mereka juga berpenghasilan pas-pasan,” tuturnya.

Hutan bakau

Peraih Kalpataru terkait penyelamat lingkungan ini pun senang sebab saat ini hutan bakau yang sudah dirintisnya sejak tahun 1993 sudah mulai banyak dijadikan orang sebagai salah satu destinasi wisata dan terkenal.

“Uang yang dipungut saya pakai untuk membeli bambu untuk memperbaiki jembatan bambu sebab saya tidak pernah mendapat bantuan dan perhatian dari pemerintah meski sudah mengembangkan pariwisata dan melestarikan lingkungan,” pungkasnya.

Jurnalis : Ebed de Rosary / Redaktur : ME. Bijo Dirajo / Foto : Ebed de Rosary

Lihat juga...