Selain menjadi pengurus Posdaya, Heni juga menjadi anggota Tabur Puja sejak 23 November 2016. Heni ikut Tabur Puja dengan pinjaman awal sejumlah Rp 2 Juta. Modal usaha itu rencananya sebagian dipergunakan untuk mengembangkan usaha Franchise Fried Chicken di Pengadegan. Satu bulan berjalan, orangtua Heni di Depok menyarankannya membuka usaha serupa di sana karena banyak peminatnya. Namun bersamaan dengan itu, ia dan suami sedang merancang rencana untuk mengembangkan usaha online suvenir gantungan kunci hasil kerajinan tangan asli Papua. Akhirnya, Heni menyerahkan usaha fried chicken kepada orangtuanya, agar ia bersama sang suami bisa konsentrasi menjalankan usaha online tersebut.
“ Perlahan kami mulai menggunakan modal usaha dari Tabur Puja untuk membeli barang dagangan dari rekan suami di Papua. Jika kami memiliki stock di Jakarta, otomatis akan memudahkan pengiriman jika ada pemesanan. Ternyata langkah kami berjalan sesuai harapan, karena pemesanan berikut pengiriman lancar. Bahkan banyak pedagang dari luar Jakarta yang melakukan pemesanan kepada kami hingga saat ini,” lanjut Heni.
Heni selalu berusaha melakukan stock barang sebanyak 50-100 buah gantungan kunci. Pertimbangannya, pemesanan yang biasa dilayani Heni selalu diatas 30 buah per satu konsumen. Jadi dengan stock barang 100 buah, ia bisa melayani sampai tiga kali pemesanan sambil menunggu kiriman barang baru dari Papua.
“ Harga retail kami berkisar antara dua puluh sampai tiga puluh ribu rupiah per suvenir. Dan jika pemesanan lebih dari tiga puluh buah, kami kenakan diskon khusus,” pungkas Heni.
Dari hasil penjualan suvenir unik secara online ini, ekonomi keluarga Heni dan suaminya perlahan tapi pasti terus menanjak. Bahkan para tetangga di RW01 Pengadegan sudah mengenal dirinya sebagai pedagang suvenir gantungan kunci unik. Tidak jarang remaja maupun tetangga sekitar datang untuk membeli langsung di kediaman Heni.