Hendi Prihatin Luas Lahan Pertanian di Semarang Terus Menyusut

SABTU, 25 FEBRUARI 2017

SEMARANG — Banyaknya lahan pertanian di Semarang yang beralih fungsi menjadi daerah industri menjadi keprihatinan tersendiri Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi). Ia berharap para petani tidak goyah dengan iming-iming pembangunan yang ditawarkan para pengembang, karena daerah pertanian merupakan lahan resapan banjir.

Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi saat meresmikan Gunungan Durian

“Dari data yang dimiliki Pemkot, hanya sekitar 45 ribu petani yang masih bertahan dari total 1.634.000 penduduk semarang atau atau hanya sekitar 2,8 persen,”sebut Hendi saat membuka acara Semarang Festival Durian (SFD) 2017 di Gua Kreo, Gunungpati, Sabtu (25/2/2017).

Saat ini wilayah pertanian di kota Semarang seluas 3.700 Hektar yang tersebar di Kecamatan Mijen, Gunungpati, Ngaliyan, Genuk, Tugu, dan Tembalang.

“Setiap tahun wilayah tersebut menyusut sekitar 5 hingga 10 persen,”terangnya.

Selain itu, ia bertekad untuk terus mengembangkan hasil budidaya pertanian yang dihasilkan oleh para petani lokal, salah satunya durian lokal.

“Saya sudah instruksikan kepada sekda untuk berkoordinasi dengan dinas agar bisa mengembangkan budidaya durian lokal,” tambah Hendi.

Hendrar Prihadi berfoto bersama dengan para pemenang lomba bursa durian

Hendi menambahkan, durian memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Apalagi buah asli Indonesia tersebut harganya tidak pernah jatuh di pasaran. Contohnya saat di FSD terdapat 20 ribu durian siap makan, jika satu durian dihargai Rp 50.000 maka perputaran uang yang ada bisa mencapai 1 milliar.

Sementara itu ketua panitia, Dina Setyarini mengatakan, acara ini diadakan untuk mendukung program komoditas buah durian yang dibudidayakan dengan lahan yang sempit, selain itu dengan adanya festival ini bisa mengembangkan kota Semarang sebagai kawasan Agrowisata.

Lihat juga...