JUMAT 24 FEBRUARI 2017
BALIKPAPAN—Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur diperlukan diversifikasi komoditas, mengingat sektor andalan sumber daya alam (SDA) yakni pertambangan batu bara belum pulih. Sehingga diperlukan peran aktif dari pengusaha dan pemerintah untuk melakukan diversifikasi komoditi untuk melakukan ekspor.
![]() |
Diskusi Entrepreneur Networking Forum Prospek Ekonomi. |
Ekonom Unika Atma Jaya A Prasetyantoko berpendapat, Indonesia khususnya daerah-daerah kaya akan sumber daya alam tidak lagi bergantung pada komoditas dan harus mulai diversifikasi usaha.
“Diversifikasi dan peluang usaha yang ada harus sudah mulai dilakukan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltim,” katanya dalam Entreprenuer Networking Forum Prospek Ekonomi 2017 antara potensi dan optisme yang diselenggarakan Bank BTPN dan Bisnis Indonesia di Balikpapan, Jumat (24/2/2017).
Prasetya mengatakan daerah penghasil SDA termasuk Kaltim jangan pernah lagi bermimpi kembali akan datangnya kenaikan harga-harga komoditas yang mendorong tingginya pertumbuhan ekonomi pada era di bawah 2013 lalu.
“Kalau komoditi itu naik, namun tidak signifikan. Namun saya optimis pada 2017 ini pertumbuhan ekonomi akan lebih baik apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi tidak signifikan, sehingga perlu diversifikasi komoditi,” tandasnya
Ia memperkirakan tahun 2017 ini, pertumbuhan ekonomi berada pada status quo artinya diperkirakan hanya pada kisaran 5,1 persen atau maksimum 5,2 persen. Namun tahun 2017 lebih baik dari 2016 lalu.
Dalam kesempatan itu, Wakil Dirut Bank BTPN Ongki W Dana menyebutkan kreativitas entreprenuer benar-benar dituntut di era informasi digital.
“Daerah dituntut untuk lebih aktif dalam melihat peluang usaha. Kami juga berkomitmen menjadi mitra dalam perkembangan bisnis nasabah serta menangkap peluang-peluang ekonomi yang ada,” tambahnya.
Jurnalis: Ferry Cahyanti/Editor: Irvan Sjafari/Foto: Ferry Cahyanti