PADANG — Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, menyatakan, saat ini tengah terjadi kesenjangan distribusi buku di Indonesia. Pernyataan tersebut sekaligus membantah persoalan yang menyebutkan rendahnya minat baca di Indonesia.
![]() |
Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando. |
“Di lapangan telah membuktikan bahwa atrian peminjaman buku saja mencapai rutasan. Antusias itu sudah bisa klaim minat baca di Indonesia cukup tinggi,” ucapnya di acara Minang Book Fair 2017 di Padang, Jumat (24/2/2017).
Ia mengakui, pada umumnya belum semua daerah di Indonesia yang memiliki minat baca tinggi. Hal ini dikarenakan distribusi buku ke daerah-daerah belum merata.
Syarif Bando memaparkan, untuk penyebaran buku di Indonesia saat ini terpusat di Pulau Jawa dan Sumatera. Sementara di Pulau Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, masih belum merata.
Menurutnya, untuk mengantisipasi persoalan tersebut, Perpustakaan Nasional akan terus mendorong perpustakaan daerah fokus mendistribusikan buku ke daerah yang sulit dijangkau.
“Selain itu, Perpustakaan Nasional juga bekerjasama dengan perguruan tinggi di daerah, sebagai upaya ikut berkontribusi melahirkan buku-buku, sehingga masyarakat di daerah terutama yang terisolir bisa membaca buku,” tutupnya.
Jurnalis: Muhammad Noli Hendra / Editor: Satmoko / Foto: Istimewa