JUMAT, 24 FEBRUARI 2017
MALANG — Puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Jawa Timur, menggelar acara Jambore Sampah yang diikuti ratusan anak sekolah, mahasiswa dan komunitas penggiat lingkungan. Jambore Sampah yang diadakan selama dua hari, Kamis-Jumat (23-24/2/2017) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wisata Edukasi Talangagung itu, mengusung tema, “Melaksanakan Pengelolaan Sampah Terintegrasi dari Gunung, Sungai, Kota, Pantai hingga Laut untuk Mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2020”.
![]() |
Penimbangan sampah hasil gerakan bersih-bersih |
“Jambore Sampah ini baru pertamakali diadakan di Kabupaten Malang, dan merupakan puncak acara dari serangkaian kegiatan peringatan HPSN. Ke depan, akan menjadi agenda rutin untuk dilaksanakan setiap tahun,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Budi Iswoyo, Jumat (24/2/2017).
Menurutnya, peringatan HPSN tahun ini berbeda dengan daerah lain. Jika di daerah lain hanya dilaksanakan selama sehari, di Kabupaten Malang peringatan HPSN justru dilaksanakan selama satu bulan, diisi dengan bermacam kegiatan dan aksi bersih-bersih sampah di berbagai tempat. Jambore Sampah merupakan salah-satu upaya untuk membentuk kader-kader lingkungan, yang nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu-ilmu yang mereka dapat selama mengikuti jambore, sekaligus menularkannya kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan, saat ini Kabupaten Malang baru bisa mengelola sampah sebanyak 40 persen, sedangkan sisanya belum dapat dikelola. Karena itu, ia merasa perlu untuk turut melibatkan 3 pilar, yakni Pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. Mengelola sampah, katanya, bukan hanya menjadi kewajiban Pemerintah saja, tetapi masyarakat dan pihak swasta juga perlu dilibatkan dalam pengelolaan sampah,” ucapnya. “Dengan adanya Jambore Sampah dan keterlibatan tiga pilar tersebut, enam puluh persen sampah yang tersisa bisa dikelola dengan baik, sehingga target Kabupaten Malang bebas sampah dan Indonesia bebas sampah pada 2020 bisa tercapai,” tuturnya.
![]() |
Renung Rubiyartaji saat memberikan materi |
Sementara itu, Renung Rubiyartaji, selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 sekaligus ketua penyelenggara peringatan HPSN, menyebutkan, jumlah peserta jambore sampah melebihi kuota peserta yang ditargetkan. “Awalnya, kami hanya menargetkan dua ratus lima puluh peserta, tetapi ternyata yang mendaftar menjadi peserta jambore sampah mencapai empat ratus tujuh puluh tiga orang, berasal dari siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Menengah Atas (SMA), mahasiswa dan berbagai komunitas. Hal tersebut membuktikan, masih banyak orang yang peduli dengan sampah,” terangnya.