MINGGU, 5 FEBRUARI 2017
MAUMERE — Mahasiswa pencinta alam (Mapala) sebuah organisasi mahasiswa yang dibentuk sebagai wadah bagi para mahasiswa yang mempunyai semangat berbagi, menyatu dengan alam dan lingkungan.
![]() |
Chen bersama para anggota Unipala dalam sebuah kegiatan pendakian |
Mapala pun kerap diplesetkan dengan istilah ‘Mahasiwa Paling Lama’ kuliahnya atau mahasiswa abadi. Mereka juga diidentikkan dengan orang-orang yang cuek, sulit di atur berpakaian ala kadarnya serta sulit diatur. Akibat dari penampilan anggotanya ini yang menyebabkan masyarakat masih memandang negatif organisasi ini.
Kesan ini yang coba dihilangkan Chen Chabarezy, jebolan fakultas Sosial jurusan ilmu komunikasi Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere ketika bersama delapan teman lainnya mencoba membentuk Mahasiswa Pencinta Alam Unipa atau disingkat Unipala.
Saat ditemui Cendana News di sekertariat Unipa Sabtu (4/2/2017) Chen banyak berceritera mengenai suka duka mendirikan Unipala. Sejak mulai bergabung menjadi mahasiswa di Unipa tahun 2008, dirinya sudah berniat mendirikan organisasi pencinta alam di universitas yang didirikan pemerintah kabupaten Sikka ini.
Perjuangan mendirikan Unipala bagi Chen merupakan sebuah tantangan, perjuangan yang terasa berat sebab selama Unipa dipimpin dua orang rektor, pembentukan organisasi mahasiswa ini selalu ditolak.
“Saya ibarat menabrak tembok karena kedua rektor belum paham betul kegiatan pencinta alam dan mungkin termakan stigma yang berkembang di masyarakat tentang organisasi ini yang terkesan negatif,” ujarnya.
Saat masuk kuliah tahun 2008, lelaki tegap ini melihat organisasi kampus yang ada cuma badan eksekutif mahasiswa. 2009 setelah mulai kuliah dirinya meminta rektor agar bisa mendirikan organisasi mahasiswa pencinta alam.