Dirikan Unipala, Chen Tularkan Virus Kebersamaan dan Cintai Lingkungan

“Kalau ada waktu luang saya selalu mengajak teman-teman di Unipala untuk melakukan perjalanan ke berbagai daerah di kabupaten Sikka serta kabupaten tetangga yang alamnya menarik dikunjungi,” tuturnya.

Unipala pun beber Chen, pernah bekerja sama dengan LSM Swiss Contact yang mensponsori pendakian lima puncak gunung di Flores Timur yang diliput dan ditulis dalam sebuah buku yang tersimpan juga di kantor pusat LSM ini di Swiss.

Unipala menanamkan rasa memiliki, semangat kebersamaan dan persaudaraan. Dari awal anggota didoktrin untuk  merasa memiliki organisasi ini dan menjiwai karena Unipala tidak memberikan apa-apa sebab anggota yang membantu agar Unipala tetap eksis.

“Saya bisa merangkul teman-teman dari tiap fakultas dan membentuk persaudaraan serta kebersamaan. Hal ini tidak ditemukan di banyak organisasi baik di kampus dan di luar kampus,” tuturnya.

Hal ini kata alumni Unipa tahun 2014 ini, yang sangat berkesan baginya sehingga dirinya merasa tidak sia-sia membentuk Unipala karena tujuan awal mendirikan organisasi ini sudah sekitar 70 persen tercapai.

Chen Chabarezy

Loyalitas anggota juga sambungnya, sangat luar biasa dimana saat ada kegiatan dan membutuhkan dana, semua anggota berpartsipasi menyumbang. Para perintis pun setiap ada waktu selalu mendampingi anggota, memberikan ide, gagasan dan bantuan lainnya.

“Ini salah satu bentuk kepedulian kami untuk melatih dan mendidik para mahasiswa untuk berorganisasi serta mencintai alam dan lingkungan,” ungkapnya.

Hingga saat ini Unipla ucap Chen, ibarat bayi yang sudah merangkak dan sedang belajar untuk berdiri, masih butuh banyak pembelajaran agar tetap eksis dan berkembang.Unipla pun sudah mulai dikenal baik di NTT dan beberapa daerah di Indonesia sebab di NTT hanya dua organisasi Mapala yakni di kampus Unipa dan Universitas Flores (Unflor) di Ende.

Lihat juga...