“Terus katanya karena rel dekat dengan jalan raya sehingga mengakibatkan kecelakaan, akhirnya stasiun yang ada di Ponorogo ini ditutup salah satunya di Jetis ini,” ujarnya.
Stasiun Jetis kini tinggal sejarah, peralatan kereta api seperti rel, sinyal, wesel sudah dicabut meski beberapa masih tersisa. Area stasiun pun berubah menjadi Pasar Jetis yang ramai terutama saat pasaran Jawa, Pon dan Legi.
“Harusnya bangunan bersejarah seperti ini dijaga, menurut saya sayang sekali kalau sampai rusak nanti, kan ini salah satu saksi sejarah bagi bumi Reog,” pungkasnya.
Jurnalis: Charolin Pebrianti / Editor: Satmoko / Foto: Charolin Pebrianti