Kisah Tugu Peringatan Rakyat Serpong yang Kurang Terawat

SABTU 21 JANUARI 2017
TANGERANG SELATAN—Kondisi Tugu Peringatan Rakjat Serpong di bundaran Cisauk, Tangerang Selatan peninggalan bersejarah bentuk perlawanan rakyat terhadap Agresi Militer Belanda Kedua itu kini tidak terawat. Dahulunya daerah di sekitar tugu tersebut tidak ada bangunan apapun. Hanya ada tugu yang memiliki tinggi dua meter lebih itu berikut dengan tiang dan Bendera Merah Putih di atasnya. Kini tugu tersebut kurang terawat dan kain Bendera Merah Putih di atasnya juga mulai pudar terkena debu asap kendaraan setiap harinya.
Bangunan Tugu Peringatan Rakjat Serpong merupakan simbol perlawanan rakyat terhadap Agresi Militer Belanda Kedua tahun 1946 bagaimana dulu rakyat sipil bangkit melawan tentara Belanda dan berjuang di tempat yang kini lebih dikenal sebagai bundaran Cisauk atau persis di seberang bekas lahan Makam Pahlawan Seribu.
Di Tugu inilah para pejuang menyerukan semangat yang kemudian membuat warga di sekitar sana ikut serta bersama mereka melawan tentara Belanda yang berjaga di pos dekat tugu.  Pos yang dimaksud kini sudah berubah menjadi Kantor Samsat Cilenggang.
Di Tugu ini pula banyak nyawa berjatuhan akibat peperangan melawan Belanda yang pada akhirnya jasad-jasad mereka dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Seribu ( sebelum dipindahkan).
“Dahulu berada persis diseberang Tugu inilah Taman Makam Pahlawan yang sekarang telah dipindahkan ke dekat Taman Tekno BSD, kondisi Tugu saat ini tidak terawat karena menunggu tindak lanjut dari Dinas terkait,” kata Pak Ilham Penjaga Makam Taman Pahlawan.
Melihat kondisi ini situs bersejarah kurang mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kota.
Seharusnya situs-situs bersejarah seperti ini perlu perawatan khusus agar kelak penerus-penerus Bangsa tahu betapa besar perjuangan para pejuang.
Jurnalis: Lia Septiarini/Editor: Irvan Sjafari/Foto: Lia Septiraini
Lihat juga...