KAMIS, 26 JANUARI 2017
YOGYAKARTA — Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, Mohamad Nasir, menyempatkan diri untuk mengunjungi kediaman salah seorang mahasiswa UII yang tewas saat mengikuti kegiatan Mapala, Syaits Asyam yang berada di Kampung Jetis, Caturharjo, Sleman, Yogyakarta Kamis (26/01/2017), sore. Menristek Dikti yang datang bersama rombongan diterima oleh orang tua dan keluarga Asyam, termasuk ibu kandungnya, Sri Handayani.
![]() |
Menristek Dikti Mohamad Nasir diterima orang tua dan keluarga almarhum Asyam. |
Kepada Menteri, Ibunda Asyam menunjukkan sejumlah piala, medali, maupun penghargaan yang diperoleh mahasiswa angkatan 2015 program studi teknik industri UII yang telah tiada itu. Sambil sesekali terisak, Sri Handayani sempat meminta menteri untuk meneruskan cita-cita anaknya. Salah satunya dengan mengimplementasikan hasil penelitian atau karya ilmiah yang dibuat Asyam semasa hidup.
“Ini medali yang didapat Asyam saat diundang Presiden Jokowi ke istana. Ini saat dia mengikuti lomba di Belanda. Saya mohon Pak Menteri bisa membantu mewujudkan cita-cita dan mengimplementasikan penelitiannya agar menjadi amal jariyah bagi anak saya,” ujar Sri.
Menristek Dikti Mohamad Nasir sendiri mengucapkan belasungkawa kepada pihak keluarga serta berjanji akan menuntaskan kasus kekerasan yang berujung kematian dalam kegiatan Mapala UII. Menristek bahkan sempat memimpin doa bersama untuk almarhum Syaits Asyam.
“Saya sebagai menteri ikut berduka cita atas meninggalnya Asyam. Saya juga menyampaikan salam dari Bapak Presiden. Kita akan memproses sampai tuntas ke akar-akarnya dan mengambil tindakan atas kasus ini. Agar ke depan hal semacam ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.