Hektaran Sawah di Penengahan Diserang Hawar Daun Padi

Selain diserang penyakit hawar daun bakteri tersebut, varietas tanaman padi yang ditanamnya berupa padi Ciherang serta IR 46 tersebut, mulai diserang hama keong mas yang bertelur pada bagian batang padi. Khusus untuk penanganan hama keong mas, ia mengaku, secara rutin melakukan pengecekan di setiap rumpun padi  untuk membersihkan telur-telur keong mas yang menggunakan batang padi sebagai tempat bertelur dan setelah bertelur akan memakan daun padi yang masih muda.

Petugas penyuluh pertanian Unit Pelaksana Teknis, Dinas Pertanian di Desa Pasuruan, Sutrisno, mengungkapkan, serangan penyakit hawar daun bakteri atau dikenal dengan penyakit kresek tersebut disebabkan oleh bakteri xanthomonas oryzae pv. Dampak dari bakteri xanthomonas oryzae pv tersebut di antaranya mengakibatkan kerusakan tanaman dan menurunkan produksi bahkan dalam serangan berat dapat mengakibatkan puso (gagal panen). Selain itu, penyakit hawar pelepah dan busuk batang yang berawal dari hawar daun bakteri tersebu, menyebabkan tanaman mudah rebah sehingga mengganggu proses pengisian gabah dan bulir tidak terisi serta mengurangi produktivitas padi saat panen.

“Angin kencang yang berakibat daun-daun saling bergesekan dan mengakibatkan luka pada daun mengakibatkan daun padi menguning dan cepat menyebar ke tanaman padi lain. Bakteri tersebut ada oleh karena persebaran angin,” ungkap Sutrisno.

Penularan penyakit tersebut, ungkap Sutrisno, didukung oleh angin dan kondisi cuaca yang kurang baik akibat musim hujan sehingga penyakit berkembang dengan cepat. Angin barat yang cukup kencang akhir- akhir ini, menyebabkan daun tanaman padi saling bergesekan dan menimbulkan luka pada bagian hidatoda (pori-pori) daun. Ia mengimbau kepada petani untuk mengurangi penggunaan pupuk nitrogen berlebihan. Selain itu proses pengeringan berkala dan penerapan sistem jajar legowo bisa meningkatkan kemampuan bertahan tanaman terhadap penyakit.

Lihat juga...