Dampak Bensin Oplosan, Bengkel Panen Kendaraan Rusak

JUMAT, 27 JANUARI 2017

LAMPUNG — Peredaran Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan atau lebih dikenal dengan sebutan “bensin Palembang” yang semula banyak beredar di Kecamatan Sidomulyo, mulai terjadi di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Kondisi tersebut diakui sejumlah pemilik usaha bengkel reparasi kendaraan roda dua yang ada di sepanjang Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Lampung Selatan. Salah satunya, Heri, pemilik bengkel di Jalan Lintas Sumatera No 69 yang mengaku menerima sekitar 6 kendaraan bermotor yang mengalami kerusakan mesin diduga akibat membeli sejumlah bensin eceran yang dijual di tepi jalan. Mestinya memang jika membeli bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada.

Kesibukan bengkel melayani reparasi kendaraan bermotor.

Pengaruh penggunaan bensin oplosan yang diduga dicampur dengan solar tersebut, diakui Heri, performa mesin menjadi buruk dan bahkan terkadang kendaraan roda dua yang digunakan masyarakat ngadat. Penjualan bensin oplosan tersebut justru diakui oleh sebagian pedagang bensin oplosan yang mendapat pasokan dari pemasok yang menjual harga BBM jenis premium atau bensin dengan harga murah.

“Kalau kami sebagai pemilik bengkel memang dalam beberapa bulan terakhir banyak kendaraan bermotor yang meminta direparasi karena mengalami masalah pada bagian mesin. Saat kami buka jenis BBM yang ada, sangat berbeda dengan BBM yang disuplai dari SPBU. Ada aroma khas yang dihasilkan BBM oplosan,” terang Heri, pemilik bengkel di Jalan Lintas Sumatera KM 69, saat dikonfirmasi Cendana News, Jumat sore (27/1/2017).

Hal senada juga diakui sejumlah penjual bensin oplosan yang sengaja membeli bensin untuk dijual kembali dengan cara menggunakan jerigen atau bekas botol air mineral di kios-kios tepi jalan. Informasi yang dihimpun, peredaran bensin oplosan tersebut sudah diketahui para pengecer dan masyarakat di Kecamatan Sidomulyo, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Way Panji, dan Kecamatan Penengahan. Karena pemilik usaha kios yang menjual bensin oplosan mengaku membeli bensin yang dipasok dengan harga lebih rendah dibandingkan dengan bensin yang dijual di SPBU dengan selisih mencapai Rp1000 per liternya.

Lihat juga...