KAMIS, 3 MARET 2016
Jurnalis: Rianto Nudiansyah / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Rianto Nudiansyah
BANDUNG—Ketua Forum Tunanetra Menggugat, Suhendar menyayangkan fasilitas di taman-taman tematik yang ada di Kota Bandung tidak mendukung penyandang disabilitas. Artinya tidak semua taman disediakan fasilitas untuk penyandang keterbatasan diri, khususnya para tunanetra.
![]() |
Suhendar, Ketua Forum Tunanetra Menggugat |
Meski demikan, Suhendar tak menampik dengan adanya taman-taman tersebut cukup positif untuk masyarakat. Hanya saja, akan lebih bagus apabila semua kalangan dapat menikmatinya.
“Lebih baik bila semua taman ini harus mudah dilalui oleh semua kalangan masyarakat tak terkecuali oleh penyandang cacat,” tutur Suhendar, di Jalan Padjajaran Kota Bandung, kamis (4/2/2016).
Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memang sudah menyediakan taman inklusi yang khusus dirancang untuk penyandang disabilitas, di Jalan Maluku. Namun menurutnya, kaum disabel pun ingin menikmati taman tematik lainnya, misal Taman Jomblo dan Taman Vanda.
“Kita tak hanya ingin menikmati taman khusus (disabilitas) semua taman yang ada di Kota Bandung pengen dinikmati oleh teman-teman tunanetra,” sahutnya.
Secara pribadi, Suhendar pun tak bisa menikmati taman-teman tersebut, lantaran tak ada fasilitas petunjuk bagi penyandang tunanetra maupun disabilitas lainnya. Ia berharap pihak Pemkot bisa menyediakan petunjuk dengan huruf braille ataupun dengan suara agar para tunanetra bisa mengetahui apa saja yang ada di taman tersebut.
“Saya sih enggak bisa menikmati dengan bagus semua taman yang ada di Kota Bandung, karena kan yang ada hanya batu, pohon dan tempat duduk,” ujarnya.
Dengan demikian, para penyandang cacat pun bisa mandiri tanpa harus ditemani pendamping jika pergi ke berbagai taman tematik tersebut. “Dan kita juga tidak terpisahkan sendiri diantara keramaian di taman itu,” pungkas Suhendar.