Siswa SDN Tambuko Sumenep Bertahan Belajar di Gedung Sekolah yang Hampir Roboh

RABU, 2 MARET 2016
Jurnalis : M. Fahrul / Editor: Gani Khair / Sumber foto: M. Fahrul
SUMENEP — Sejak bertahun-tahun Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Desa Tambuko, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur yang mengalami kerusakan cukup parah belum mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah setempat, akibatnya para siswa melakukan aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) melawan maut, sebab bangunan yang ditempati sudah rapuh dan nyaris roboh.

Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tambuko, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep.

Setiap musim penghujan aktifitas belajar seing terganggu, pasalnya dalam satu ruangan berisi murid dua kelas, sehingga konsentrasi siswa berkurang, sebab dalam waktu yang sama dua guru menjelaskan mata pelajaran yang berbeda. Bahkan apabila turun hujan siswa terpaksa dipulangkan lebih awal, khawatir ketika intensitas hujan tinggi gedung tiba-tiba roboh.
“Gedung tempat siswa belajar rusak sekitar empat tahun lalu, namun aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap, bahkan kami juga pernah menggunakan tenda karena kondisi bangunan sangat mengkhawatirkan,” kata Handoko, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tambuko, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Rabu (2/3/2016).
Handoko menyebutkan, bahwa bangunan sekolah yang rusak parah ada lima ruangan, namun tiga ruang kelas masih bisa ditempati meskipun kondisinya sangat memprihatinkan, sedangkan dua ruang kelas lainnya tidak ditempati karena sebagian atap sudah ambruk, sehingga jika tetap dipaksakan sangat membahayakan kepada para siswa yang mengikuti pelajaran.
“Kalau gedung yang sebelah utara itu dibangun pada tahun 1974, setelah rusak memang tidak pernah tersentuh perbaikan sama sekali, makanya tidak ditempati karena bangunan sudah rapuh, sementara utuk gedung yang sebelah barat dibangun tahun 2006, tapi tidak lama kemudian temboknya amblas, tetapi itu kami masih tempati meskipun sangat mengkhawatirkan,” jelasnya saat ditemui Cendana News.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pihaknya sejak lama sudah seringkali mengajukan proposal agar ruangan kelas yang nyaris roboh segera diperbaiki, namun baru tahun ini mendapat respon dari Dinas Pendidikan setempat, kemungkinan pada bulan Maret tahun ini akan ada pembangunan rehab kelas baru. “Ya tentu kami merasa takut melakukan aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), makanya kami berharap segera diperbaiki agar para guru dan murid tidak ketakutan ketika turun hujan,” tuturnya.
Dengan kondisi gedung yang sangat memprihatinkan, para siswa merasa ketakutan apabila pada saat proses kegiatan tiba-tiba turun hujan beserta angin kencang, sebab sekolah yang menampung 90 siswa tersebut sudah tidak layak ditempati, karena separuh dari dua ruang kelas temboknya sudah jebol.
“Ya takut kalau ada hujan, tapi tidak ada tempat lain untuk tempat belajar. Kami disini merasa tidak enak apabila kelasnya disatukan, jadi sangat ramai pada saat kegiatan belajar,” kata Dino Nafik (12) salah seorang siswa kelas VI SDN Tambuko.
Akibat tidak adanya ruang tempat belajar sebagian juga siswa terpaksa memanfaatkan perpustakaan, namun mereka duduk di emperan ruangan karena jika menggunakan kursi tidak bisa menampung para siswa dengan kondisi ruangan yang sangat sempit.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Ach. Sadik mengatakan, dengan kondisi bangunan sekolah yang sudah tidak memungkinkan harus menggunakan jalur alternatif dengan menggunakan tempat sekolah terdekat dan rumah warga, karena untuk sementara itu jalan satu-satunya.
“Untuk yang SDN tambuko ada dua alternatif bisa ditempatkan di sekolah terdekat ataupun di rumah warga dan balai desa. Tapi itu akan diperbaiki dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), namun yang pasti tahun ini akan diperbaiki,” katanya.
Lihat juga...