KAMIS, 17 MARET 2016
Jurnalis: Rianto Nudiansyah / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Rianto Nudiansyah
BANDUNG — Pedagang Kali Lima (PKL) dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kota Bandung, menuntut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil untuk menghentikan upaya relokasi PKL. Mereka melakukan aksi di gerbang kantor Pemerintah Kota (Pemkot), Jalan Wastukencana, Kamis (17/3/2016).
![]() |
Aksi demo di pintu gerbang balaikota Bandung |
Adapun LSM yang mendampingi PKL diantaranya Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Lembaga Garuda Muda Indonesia (LGMI).
Ketua GMBI distrik Kota Bandung, Muhamad Bashur menyampaikan, relokasi bukan jalan terbaik untuk menjadikan Kota Bandung lebih nyaman dan tertib. Justru menambah masalah baru, yang membuat pedagang kecil mengalami pengurangan pendapatan.
“Tuntutan kami hanya satu, tolak relokasi PKL, karena relokasi itu bukan jalan terbaik untuk PKL, tapi hanya suatu keberhasilan bagi pejabat yang sudah bisa merelokasi PKL itu sendiri,” tutur Muhamad disela aksi.
Dia mengklaim tidak pernah ada yang berhasil setelah PKL direlokasikan. Contohnya, para pedagang di Jalan Merdeka, Kota Bandung yang kini direlokasi ke basement Bandung Indah Plaza (BIP). Begitu pula PKL di jalan Purnawarman, Kota Bandung, yang kini dilokasikan di gedung Bandung Electronic Center (BEC).
“BIP bohong, Purnawarman juga bohong, itu karena ketakutan saja dari para PKL karena adanya intervensi. PKL itu harusnya ditata,” ucapnya.
Menurutnya, tugas Pemkot tak lain ikut membina dan menata PKL bukannya malah melakukan pengusiran. Pihaknya tak bisa terima, apalagi bila tindakan relokasi tersebut dilakukan hanya sebagai upaya meraih kesuksesan politik.
“Jangan dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan piala Adipura juga, sehingga PKL dianggap momok masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Garuda Muda Indonesia, Ali Reston Siregar mengingatkan Pemkot Bandung, agar jangan mengganggu kelangsungan hidup pedagang kecil.
“Kalau kita mau membangun bangsa tapi jangan meninggalkan semua elemen bangsa termasuk pelaku usaha kecil,” ujar Ali.
Dia tandaskan, jangan sekali-kali melupakan rakyat kecil khususnya PKL, lantaran berdirinya Indonesia sendiri tak terlepas dari perjuangan rakyat kecil.
“Kami mau mengingatkan agar regulasi Kota Bandung ini jangan menjauh dari keadilan bangsa. Jangan melupakan rakyat kecil karena negara kita itu terdiri dari itu (rakyat kecil),” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan Cendananews, ada ratusan PKL dan LSM yang ikut serta dalam jalannya aksi. Pada kesempatan itu, satu-persatu perwakilan dari LSM menaiki mobil pick-up untuk melakukan orasi. Terlihat juga pihak keamanan dari Kepolisian yang mengawal ketat jalannya demo.